Pengaruh Konseling Kelompok terhadap Konsep Diri Remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang
Daftar Isi:
- Kajian pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok pada remaja dan untuk mengetahui dan menguji secara empiris perbedaan konsep diri kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok dan ada perbedaan konsep diri pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperiment pada remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Manfaat penelitian secara teoritis dapat mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam dunia bimbingan dan penyuluhan Islam khususnya mengenai konseling kelompok dan konsep diri. Secara praktis bagi remaja Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang diharapkan mempunyai konsep diri yang positif dengan melalui konseling kelompok. Bagi pengasuh Panti Asuhan dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan konsep diri remaja melalui konseling kelompok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan eksperimen before-After Control Group atau Control Group Pretest-Posttest Design . Subjek penelitian adalah remaja yang berusia 13- 21 tahun sebanyak 32 responden. Enam belas responden dijadikan kelompok eksperimen dan 16 lainnya dijadikan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa konseling kelompok dengan durasi waktu 90 menit dalam 5 sesi. Untuk kelompok kontrol diberi perlakuan berupa diskusi dengan judul “Cinta Menurut Pandangan Islam”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok pada remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang yang ditunjukkan dengan hasil nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,798 > 2,131) pada signifikansi 5%, Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ada perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok pada remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang “ diterima” Sedangkan nilai t hitung pada kelompok kontrol lebih kecil daripada t tabel (2,016 < 2,131) pada taraf signifikansi 5% itu berarti hipotesis “ada perbedaan konsep diri remaja ditolak”. Jadi pada kelompok kontrol ada perbedaan antara sebelum dan setelah diberikan ceramah tetapi tidak signifikan. Untuk hipotesis kedua bahwa ada perbedaan konsep diri antara kelompok yang diberi perlakuan konseling kelompok dan yang tidak diberi konseling kelompok pada remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Ini terbukti dari Signifikansi postest eksperimen sebesar 1,541 > 0,05 sedangkan signifikansi postest kontrol sebesar 1,228 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil postest eksperimen lebih besar daripada postest kontrol. Semakin sering dan aktif dalam melakukan konseling kelompok maka semakin meningkat konsep diri remaja.