Analisis pembiayaan "Arrum Haji" pada Pegadaian Syariah Ngaliyan Semarang perspektif dakwah

Main Author: Siswanti, Siswanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11027/1/FULL%20SKRIPSI.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11027/
Daftar Isi:
  • Siswanti (NIM: 1401036049). “Analisis Pembiayaan “Arrum Haji” Pada Pegadaian Syariah Ngaliyan Semarang (Prespektif Dakwah) ” Haji merupakan rukun Islam yang kelima, pegadaian syariah sebagai lembaga keuangan menyediakan sebuah produk Arrum Haji yang mana menyediakan pembiayaan guna mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. Upaya pegadaian syariah melakukan pembiayaan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya yang ingin menunaikan ibadah haji namun terkendala dengan dana. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui prespektif dakwah mengenai pembiayaan Arrum Haji pada Pegadaian Syariah Ngaliyan Semarang serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat pada pembiayaan Arrum Haji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder, untuk mengumpulkan data guna penelitian yakni melalui wawancara observasi serta dokumentasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan Arrum Haji pembiayaan ini memiliki nilai-nilai dakwah yang terdapat pada pokok-pokok ajaran Islam yakni tetap pada akidah Islam dan syariah. Pembiayaan ini memiliki berbagai kriteria dakwah dalam Islam sehingga bisa dijadikan sebagai sarana dakwah dalam bidang ekonomi, dan dalam penelitian ini juga terdapat faktor pendukung maupun penghambat yang menjadi kendala dalam pembiayaan Arrum Haji, faktor yang menjadi pendukung pembiayaan ini salah satunya yaitu mayoritas masyarakat yang memeluk agama Islam menjadikan pembiayaan Arrum Haji mudah diterima kalangan masyarakat, selain itu tujuan dari dakwah dapat tercapai, sedangkan yang menjadi penghambat pembiayaan Arrum Haji yaitu kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan spiritual, dan masyarakat lebih mengutamakan kebutuh yang sifatnya mewah dibanding melakukan pembiayaan Arrum Haji.