Nilai-nilai dakwah dalam "Meme Tuman" di akun Instagram Khofifah Indar Parawansa

Main Author: Munir, Muhammad Syaiful
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10985/1/FULL%20SKRIPSI.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10985/
Daftar Isi:
  • Penelitian karya Muhammad Syaiful Munir (1401026102) dengan judul Nilai-nilai Dakwah dalam “Meme Tuman” di Akun Instagram Khofifah Indar Parawansa. Meme Tuman merupakan sekumpulan gambar yang dimodifikasi dengan menambahkan ungkapan dalam bentuk tulisan yang diakhiri dengan istilah kata “tuman” yang menghasilkan suatu gambar. Meme tuman ini berisi sebuah teguran yang bersifat kebaikan yang ditujukan kepada khalayak. Tidak sedikit orang menganggap bahwa meme ini adalah sebuah gambar lelucon belaka, akan tetapi sebenarnya di dalamnya terdapat sebuah makna yang ingin disampaikan kreator kepada masyarakat. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian terhadap meme tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif dan menggunakan teknik analisis semiotik. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik Charles Sanders Pierce yang dikenal dengan konsep triadik atau teori segitiga makna yakni tanda, objek, dan penafsiran. Adapun yang peneliti teliti adalah nilai dakwah apa yang terkandung dalam “meme tuman” versi Khofifah Indar Parawansa. Temuan atau hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai dakwah dalam “meme tuman” versi khofifah yaitu pertama: nilai kebersihan, kreator meme ingin menegur masyarakat khususnya masyarakat Jawa Timur yang masih membuang sampah di sungai supaya berhenti melakukan kebiasaan tersebut, kedua: nilai kerja keras, kreator meme ingin menegur terhadap orang yang ingin sukses yang kebiasaannya menongkrong supaya mereka rajin bekerja, ketiga: nilai cinta tanah air, kreator meme ingin menegur terhadap masyarakat yang sering berwisata ke luar negeri supaya berwisata di negeri sendiri khususnya Jawa Timur, keempat: nilai silaturrahim, kreator ingin menegur kepada masyarakat supaya tidak ribut dengan kerabat, sahabat, tetangga dan lainnya, hanya karena persoalan Pilpres, kelima: nilai kedisiplinan, kreator meme menegur mahasiswa yang ingin selesai kuliah untuk segera mengerjakan skripsi dan tidak bermain game PUBG dan Mobile Legend, dan keenam: nilai kedisiplinan, kreator meme ingin menegur sesorang yang ingin berumah tangga atau menikah supaya mereka disiplin bangun pagi tiap hari.