Pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam mengatasi kecemasan pasien pra operasi radang usus buntu di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyyah Semarang

Main Author: Fauziyah, Naelul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10964/1/SKRIPSI%20FULL.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10964/
Daftar Isi:
  • Naelul Fauziyah (1501016078) dengan judul Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam dalam Mengatasi Kecemasan Pasien Pra Operasi Radang Usus Buntu di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pasien pra operasi yang merasakan kecemasan yaitu kecemasan psikis dan kecemasan fisik. Kecemasan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, belum pernah opname dirumah sakit, takut keburukan terjadi setelah operasi dan takut operasi gagal. Sehingga kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan pelaksanaan operasi tertunda untuk sementara waktu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan psikologis yang bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kecemasan pasien pra operasi radang usus buntu di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dan bagaimanakah pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam mengatasi kecemasan pasien pra operasi radang usus buntu di rumah sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Sumber data peneliti ini adalah petugas kerohanian, pasien pra operasi radang usus buntu yang mengalami kecemasan dan keluarga pasien. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan Miles dan Huberman, melalui tiga tahap dalam analisis data kualitatif yaitu Data reduction (reduksi data), Data display (penyajian data), dan Conclusion (kesimpulan). Hasil penelitian adalah, Pertama rata-rata pasien pra operasi radang usus buntu mengalami kecemasan yang berbeda, kecemasan pasien dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek pikis, aspek fisik, dan aspek kognitif. Kecemasan yang bisa dilihat dari aspek fisik yaitu, gemetar,tangan atau badan berkeringan, pusing, mual dan sakit pada bagian perut. Kecemasan yang dapat dilihat dari aspek psikis adalah tekanan darah naik, terlihat tidak tenang, dan merasa takut karena khawatir akan menghadapi proses operasi. Dan kecemasan yang dapat dilihat dari aspek kognitif yaitu timbulnya gangguan terhadap perhatian, merasa bersalah, dan berpikir negatif. Kedua, pelaksanaan bimbingan rohani diterapkan oleh petugas kerohanian menggunakan metode langsung dan tidak langsung, dalam prakteknya metode lisan yang sering digunakan adalah teknik face to face (tatap muka) karna dianggap lebih efektif. Petugas kerohanian juga memberikan motivasi dan meyakinkan pasien bahwa tim medis professional. Setelah itu petugas kerohanian mengajak untuk beroa dan bertawakal kepada Allah agar proses operasinya berjalan dengan lancar sehingga pasien bisa menjadi lebih tenang dalam mengadapi operasinya.