Strategi dakwah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah dalam menghadapi gerakan terorisme

Main Author: Ahmad, Musyaffa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10851/1/1401036036.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10851/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “STRATEGI DAKWAH FORUM KOORDINASI PENCEGAHAN TERORISME (FKPT) JAWA TENGAH DALAM MENGHADAPI GERAKAN TERORISME”. Program Strata I (S1), Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang tahun 2019. Yang memiliki latar belakang permasalahan yakni kecemasan masyarakat tentang maraknya aksi terorisme di Indonesia umumnya dan Jawa Tengah khususnya. Padahal, Indonesia merupakan negara yang notabene penduduk adalah beragama Islam dan memiliki banyak organisasi masyarakat (ormas) Islam didalamnya. Namun, ternyata tidak terfokus pada isu-isu yang berkembang belakangan ini. FKPT Jawa Tengah yang berkonsen pada masalah terorisme memandang bahwa terorisme harus segera dituntaskan di Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya dan Jawa Tengah umumnya. Meskipun bukan lembaga ata organisasi Islam, FKPT Jawa Tengah mendorong adanya proses dakwah sebagai upaya pencegahan terorisme dengan melakukan ajakan kepada masyarakat. Rumusan masalah dari penelitian in adalah: 1) bagaimana strategi dakwah FKPT Jawa Tengah dalam mengadapi gerakan terorisme di Jawa Tengah, 2) apasaja faktor pendukung dan penghambat dar proses strategi dakwah FKPT Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisa datanya adalah dengan menggunakan deskriptif kualitatif dengan mereduksi atau meringkas data, kemudian menyajikan data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi dakwah oleh FKPT Jawa Tengah adalah strategi dengan menggunakan 4 pilar. Yakni penciptaan kondisi yang kondusif dalam pencegahan terorisme, pencegahan dan memerangi terorisme, penguatan kapasitas negara, dan penghargaan terhadap HAM dan supremasi hukum. Keempat pilar tersebut merupakan konsep strategi penanggulangan terorisme menurut PBB. Adapun faktor pendukung dari terlaksananya strategi dakwah adalah partisipasi masyarakat yang tinggi, dikungan dari pemerintah, banyaknya pihak yang melaksanakan mitra. Sedangkan faktor penghambat adalah minimnya pendanaan yang tersedia, sedikitnya jumlah personil pengurus sedangkan cakupan wilayah kerjanya sangat luas, juga masih banyknya masyarakat yang sensitif dengan hal-hal yang berbau terorisme.