Daftar Isi:
  • Do'a mempunyai makna yang penting bagi kehidupan setiap insan. Makna itu sebenarnya bukan hanya menyangkut spiritual manusia, tetapi juga menyangkut fisik-biologis dan psikis (jiwa)-nya. Karena itu do'a mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan mental dan ilmu kedokteran. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat Nasution tentang do'a? Bagaimana implikasi do'a menurut Nasution bagi perkembangan rohaniah (kesehatan mental) ditinjau dari materi BKI? Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan psikologi agama dan kesehatan mental.. Adapun sumber data primernya yaitu buku karya M. Yunan Nasution yang berjudul: Pegangan Hidup dalam sub: "Kekuatan Do'a".sedangkan data sekunder yaitu buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan studi literer sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis deskripsi yaitu menggambarkan dan menguraikan pendapat M. Yunan Nasution tentang do'a dan implikasinya dengan kesehatan mental. Berpijak pada perumusan masalah, maka menurut pendapat M. Yunan Nasution bahwa do'a itu laksana obat bagi penyakit rohaniah, seperti penyakit takut, cemas, rusuh, ragu-ragu, dan lain-lain sebagainya. Menurut M. Yunan Nasution, sesungguhnya do’a tidak hanya sebagai obat tetapi juga satu kebutuhan rohaniah yang diperlukan oleh manusia dalam kehidupan ini, lebih-lebih tatkala ditimpa oleh kesusahan, kesulitan, malapetaka dan lain-lain. Dengan demikian, do’a dalam perspektif Yunan Nasution mempunyai makna dan hikmah yang sangat luas. Implikasi do'a menurut Nasution bagi perkembangan rohaniah (kesehatan mental) ditinjau dari materi BKI yaitu pada intinya berdo’a bertujuan agar orang yang mengamalkannya mendapatkan ketenangan jiwa dan selalu optimis dalam menghadapi berbagai problema kehidupan. Untuk membentuk kesehatan mental dicari bagian ajaran Islam yang relevan dengan kesehatan mental. Di antara sekian banyak cara, maka berdo’a menjadi pilihan dalam pembentukan kesehatan mental. Dengan berdo’a akan membuahkan keberuntungan dan kebahagiaan. Pendapat M. Yunan Nasution tentang kekuatan do'a terhadap kesehatan ruhaniyah manusia dapat dijadikan materi BKI oleh konselor dalam membimbing dan melakukan konseling terhadap konseli, karena bimbingan islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Konseling dalam Islam adalah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pelajaran dan pedoman kepada individu yang meminta bimbingan (klien) dalam hal bagaimana seharusnya seorang klien dapat mengembangkan potensi akal fikirannya, kejiwaannya, keimanan dan keyakinan serta dapat menanggulangi problematika hidup dan kehidupannya dengan baik dan benar secara mandiri yang berparadigma kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.