Studi analisis metode penentuan arah kiblat dalam kitab maraqi al-‘Ubudiyah karya Syekh Nawawi Al-Bantani
Daftar Isi:
- Metode arah kiblat dalam kitab Maraqi al-‘Ubudiyah karya Syekh Nawawi al-Bantani merujuk pada teori klasik yang dibuat oleh Syekh Nawawi sendiri dengan dua metode yang mempunyai karakter berbeda baik dari data yang diperlukan dan menghasilkan tingkat akurasi yang berbeda pula. Pada metode pertama, proses penentuan arah kiblatnya mempertimbangkan posisi Matahari dengan jarak terjauhnya di dua musim yang berbeda, yaitu as-shaif (musim panas) dan as-syita’ (musim dingin). Deklinasi Matahari dengan nilai terjauh baik positif (+) maupun negatif (-) sebesar 22o 27’ merupakan interpretasi penulis terhadap metode pertama ini. Metode yang masih sederhana ini menimbulkan pertanyaan bagi penulis, mampukah diterapkan di Indonesia yang beriklim tropis. Pada metode kedua, Syekh Nawawi menggunakan data Lintang dan bujur dalam menentukan arah kiblat suatu tempat di pulau Jawa. Hal yang menarik adalah ketika satuan ukuran yang digunakan adalah koin atau uang logam dengan ukuran diameter yang sama. Istilah jihah al-ka’bah digunakan untuk metode pertama, dan ‘ain al-ka’bah pada metode kedua cukup memberikan kesimpulan sementara pada tingkat keakuratan kedua metode ini. Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: bagaimana metode penentuan arah kiblat kitab Maraqi al-‘Ubudiyah karya Syekh Nawawi al-Bantani? dan bagaimana analisis akurasi terhadap metode penentuan arah kiblat Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Maraqi al-‘Ubudiyah ditinjau dengan perhitungan Spherical Trigonometry? Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat kepustakaan (library research). Sebagai sumber primer penulis menggunakan kitab Maraqi al-‘Ubudiyah yang memuat metode penentuan arah kiblat Syekh Nawawi al-Bantani. Untuk memperoleh data yang lengkap penulis menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis dengan metode analisis isi (content analysis) dan deskriptif analitik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode penentuan arah kiblat kitab Maraqi al-‘Ubudiyah memiliki tingkat keakurasian yang berbeda jika ditinjau dari perhitungan ephemeris (kontemporer) yang dalam hal ini menggunakan perhitungan Spherical Trigonometry sebagai metode komparasi. Dapat disimpulkan bahwa kemelencengan pada metode penentuan arah kiblat Syekh Nawawi yang pertama berkisar 1o untuk pulau Jawa dan sebagian wilayah di Indonesia. Jika metode ini diaplikasikan pada markaz Semarang akan dihasilkan perbedaan sebesar: 01o 03’ 31.93”. untuk metode kedua bisa diketahui untuk kemelencengan dari penentuan arah kiblat dalam kitab Maraqi al-‘Ubudiyah karya Syekh Nawawi al-Bantani adalah sekitar 01o 18’ 55.31”. Namun metode ini telah cukup maju mengingat keterbatasan pengetahuan dan alat yang digunakan saat itu.