Analisis konsepsi siswa kelas X pada materi getaran harmonis dengan CRI (Certainty of Response Index) termodifikasi
Main Author: | Kamelia, Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10419/1/PDF%20FULL.pdf https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10419/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk konsepsi siswa kelas X yang muncul saat siswa menjelaskan konsep getaran harmonis, serta mengetahui faktor penyebab munculnya konsepsi pada siswa kelas X mengenai materi getaran harmonis. Penelitian ini dilakukan karena perlunya penguasaan konsep fisika pada materi getaran harmonis yang dimiliki oleh siswa. Konsepsi siswa dapat berbeda dengan konsepsi siswa yang lain maupun konsepsi para ahli. Perbedaan konsepsi dapat dipengaruhi oleh faktor penyebab munculnya konsepsi tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, kuesioner/angket, dan wawancara. Tes yang digunakan berupa pernyataan benar-salah dengan alasan terbuka dan masing-masing dilengkapi dengan CRI (Certainty of Response Index). Hasil penelitian menunjukkan konsepsi siswa pada materi getaran harmonis dalam kategori paham konsep yaitu 34,89%, paham konsep sebagian 22,24%, tidak paham konsep 12,65, dan miskonsepsi yaitu 9,24%. Faktor penyebab paling banyak yang melatar belakangi konsepsi siswa yaitu pembelajaran oleh guru fisika. Faktor penyebab konsepsi siswa juga berasal dari intuisi kehidupan sehari-hari, buku teks, pengetahuan sebagai serpihan yang terpisah, pemahaman kurang mendalam dan apresiasi konsepstual. Solusi bagi pengajar yang telah mengetahui bentuk-bentuk konsepsi yang banyak terjadi pada siswa, maka perlu adanya upaya-upaya untuk meluruskan konsepsi yang salah menjadi konsepsi yang benar.