Poligami menurut perspektif Muhammad Syahrur tinjauan maqāṣid al-syarī’ah

Main Author: Umam, Auly Naimul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10290/1/Full%20Fix.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10290/
ctrlnum 10290
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10290/</relation><title>Poligami menurut perspektif Muhammad Syahrur : tinjauan maq&#x101;&#x1E63;id al-syar&#x12B;&#x2019;ah</title><creator>Umam, Auly Naimul</creator><subject>297.577 Marriage and family life</subject><description>Poligami merupakan satu diantara beberapa syari&#x2019;at yang diturunkan Allah Subh&#x101;nahu Wa Ta&#x2019;&#x101;l&#x101; kepada Nabi Muhammad &#x1E62;allall&#x101;hu &#x2018;Alaihi Wasallam . Dalam QS. al-Nis&#x101;&#x2019; Ayat 3 terdapat ketentuan batas yaitu minimal satu orang isteri dan empat orang isteri maksimalnya, dengan syarat bisa berlaku adil terhadap isteri-isterinya. Jika seorang laki-laki tidak mampu dan khawatir tidak dapat berlaku adil terhadap isteri-isterinya, maka satu isteri lebih dianjurkan. Bertolak dari permasalahan ini, Muhammad Syahrur berpendapat bahwa laki-laki yang menghendaki poligami harus memenuhi syarat kualitatif yang diajukannya, yakni isteri kedua, ketiga, dan keempat harus seorang janda yang mempunyai tanggungan anak yatim. Namun praktiknya, para laki-laki yang menginginkan poligami sering memilih calon isteri yang lebih muda, lebih cantik, dan masih perawan. Muhammad Syahrur dalam melakukan istinbath hukum menggunakan metode analisis linguistik semantik dan penerapan ilmu eksakta modern kemudian diaplikasikan dalam teori limit (na&#x1E93;&#x101;riyah al-hud&#x16B;d). &#xD; Manusia hidup di dunia tidak lain hanya untuk mencari ridho Allah. Begitupun ketika seorang laki-laki melakukan poligami harus mempunyai tujuan yang pasti, bukan hanya melampiaskan nafsu diri. Tujuan ini dalam istilah arab disebut maq&#x101;&#x1E63;id al- syar&#x12B;&#x2019;ah. Maka dari itu dalam penelitian ini akan membahas bagaimana hukum poligami menurut Muhammad Syahrur, dan bagaimana tinjauan maq&#x101;&#x1E63;id al- syar&#x12B;&#x2019;ah terhadap poligami menurut perspektif Muhammad Syahrur. Apakah hasil istinbath hukum Syahrur tanpa melakukan tinjauan maq&#x101;&#x1E63;id al- syar&#x12B;&#x2019;ah sudah sesuai dengan al-&#x1E0D;ar&#x16B;riy&#x101;t al-khamsah? &#xD; Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang bersifat kualitatif, dan menggunakan pendekatan normatif-deskriptif, terkait dengan pemikiran Muhammad Syahrur, poligami, dan maq&#x101;&#x1E63;id al- syar&#x12B;&#x2019;ah. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari karya-karya Muhammad Syahrur (data sekunder). Adapun teknik pengumpulan data adalah studi pustaka atau naskah yang dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan cara menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Kemudian setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka perlu dilakukan reduksi data dengan cara merangkum yang inti, setelah itu diabstraksikan dan terakhir melakukan penafsiran data. &#xD; Poligami menurut Muhammad Syahrur diperbolehkan, bahkan sangat dianjurkan jika sesuai dengan syarat yang diajukannya. Poligami Muhammad Syahrur jika ditinjau dari kacamata maq&#x101;&#x1E63;id al- syar&#x12B;&#x2019;ah telah sesuai dengan tujuan diturunkannya syari&#x2019;at poligami itu sendiri, yang mengedepankan kemanfaatan dan berusaha menghilangkan kerusakan/mafsadat. Peninjauan maq&#x101;&#x1E63;id al- syar&#x12B;&#x2019;ah terhadap poligami Muhammad Syahrur ini telah memenuhi lima unsur kebutuhan primer (al-&#x1E0D;ar&#x16B;riy&#x101;t al-khamsah) berupa hif&#x1E93; al-d&#x12B;n, hif&#x1E93; al-nafs, hif&#x1E93; al-&#x2018;aql, hif&#x1E93; al-m&#x101;l, dan hif&#x1E93; al-na&#x1E63;l. Hal ini perlu ditekankan, bahwasanya pemenuhan al-&#x1E0D;ar&#x16B;riy&#x101;t al-khamsah bukan sekedar upaya defensif setiap individu, melainkan berupa upaya yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam beragama, bersosial, berintelektual, dan berbudaya.</description><date>2019-07-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><rights>cc_by_nc_nd</rights><identifier>https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10290/1/Full%20Fix.pdf</identifier><identifier> Umam, Auly Naimul (2019) Poligami menurut perspektif Muhammad Syahrur : tinjauan maq&#x101;&#x1E63;id al-syar&#x12B;&#x2019;ah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. </identifier><recordID>10290</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Umam, Auly Naimul
title Poligami menurut perspektif Muhammad Syahrur : tinjauan maqāṣid al-syarī’ah
title_sub tinjauan maqāṣid al-syarī’ah
publishDate 2019
topic 297.577 Marriage and family life
url https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10290/1/Full%20Fix.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10290/
contents Poligami merupakan satu diantara beberapa syari’at yang diturunkan Allah Subhānahu Wa Ta’ālā kepada Nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wasallam . Dalam QS. al-Nisā’ Ayat 3 terdapat ketentuan batas yaitu minimal satu orang isteri dan empat orang isteri maksimalnya, dengan syarat bisa berlaku adil terhadap isteri-isterinya. Jika seorang laki-laki tidak mampu dan khawatir tidak dapat berlaku adil terhadap isteri-isterinya, maka satu isteri lebih dianjurkan. Bertolak dari permasalahan ini, Muhammad Syahrur berpendapat bahwa laki-laki yang menghendaki poligami harus memenuhi syarat kualitatif yang diajukannya, yakni isteri kedua, ketiga, dan keempat harus seorang janda yang mempunyai tanggungan anak yatim. Namun praktiknya, para laki-laki yang menginginkan poligami sering memilih calon isteri yang lebih muda, lebih cantik, dan masih perawan. Muhammad Syahrur dalam melakukan istinbath hukum menggunakan metode analisis linguistik semantik dan penerapan ilmu eksakta modern kemudian diaplikasikan dalam teori limit (naẓāriyah al-hudūd). Manusia hidup di dunia tidak lain hanya untuk mencari ridho Allah. Begitupun ketika seorang laki-laki melakukan poligami harus mempunyai tujuan yang pasti, bukan hanya melampiaskan nafsu diri. Tujuan ini dalam istilah arab disebut maqāṣid al- syarī’ah. Maka dari itu dalam penelitian ini akan membahas bagaimana hukum poligami menurut Muhammad Syahrur, dan bagaimana tinjauan maqāṣid al- syarī’ah terhadap poligami menurut perspektif Muhammad Syahrur. Apakah hasil istinbath hukum Syahrur tanpa melakukan tinjauan maqāṣid al- syarī’ah sudah sesuai dengan al-ḍarūriyāt al-khamsah? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang bersifat kualitatif, dan menggunakan pendekatan normatif-deskriptif, terkait dengan pemikiran Muhammad Syahrur, poligami, dan maqāṣid al- syarī’ah. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari karya-karya Muhammad Syahrur (data sekunder). Adapun teknik pengumpulan data adalah studi pustaka atau naskah yang dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan cara menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Kemudian setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka perlu dilakukan reduksi data dengan cara merangkum yang inti, setelah itu diabstraksikan dan terakhir melakukan penafsiran data. Poligami menurut Muhammad Syahrur diperbolehkan, bahkan sangat dianjurkan jika sesuai dengan syarat yang diajukannya. Poligami Muhammad Syahrur jika ditinjau dari kacamata maqāṣid al- syarī’ah telah sesuai dengan tujuan diturunkannya syari’at poligami itu sendiri, yang mengedepankan kemanfaatan dan berusaha menghilangkan kerusakan/mafsadat. Peninjauan maqāṣid al- syarī’ah terhadap poligami Muhammad Syahrur ini telah memenuhi lima unsur kebutuhan primer (al-ḍarūriyāt al-khamsah) berupa hifẓ al-dīn, hifẓ al-nafs, hifẓ al-‘aql, hifẓ al-māl, dan hifẓ al-naṣl. Hal ini perlu ditekankan, bahwasanya pemenuhan al-ḍarūriyāt al-khamsah bukan sekedar upaya defensif setiap individu, melainkan berupa upaya yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam beragama, bersosial, berintelektual, dan berbudaya.
id IOS2754.10290
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2019-12-12T10:30:35Z
last_indexed 2022-09-12T06:35:24Z
recordtype dc
_version_ 1765821667445047296
score 17.538404