DESAIN ULANG DAN SIMULASI PROSES BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LOGISTIK PELUMAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT DI PT PERTAMINA (Persero)
Main Author: | NITA MIRANTIKA |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Universitas Telkom, S1 Teknik Industri
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/132217/desain-ulang-dan-simulasi-proses-bisnis-supply-chain-management-logistik-pelumas-dengan-menggunakan-metode-business-process-improvement-di-pt-pertamina-persero-.html |
Daftar Isi:
- <font size="3"> <p align="justify">Persaingan yang ketat dalam bisnis pelumas menuntut para pengelolanya melakukan perbaikan dalam aktifitas bisnisnya. Pengkajian ulang untuk </p> <p align="justify">Dalam proses mendesain ulang supply chain, dilakukan simulasi proses bisnis eksisting untuk mengidentifikasi dan melakukan penilaian secara komprehensif dan terpadu terhadap bagian-bagian proses atau aktifitas yang memberi atau tidak memberi nilai tambah bagi perusahaan. Hasil simulasi menunjukkan masih terdapat bottleneck pada beberapa proses bisnis yaitu pembebasan import, penerimaan dan penimbunan material, penyerahan ke bagian produksi dan penerimaan produk jadi. Analisis </p> <p align="justify">Melalui metode </p> </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">continuous improvement </font><font size="3">tidak bisa dihindari lagi dalam menghadapi persaingan tersebut, terutama dalam proses-proses penciptaan nilai. Perlu ada evaluasi proses yang mempertimbangkan prinsip rantai penyediaan, sumber daya, organisasi, dan kebutuhan para </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">stakeholder</font><font size="3">. Rantai penyediaan material dan produk jadi di UPPJ PT Pertamina masih mengalami kendala baik itu aliran informasi maupun produk atau material. Selain itu, desain supply chain yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dilapangan. Maka desain ulang supply chain menjadi satu hal yang harus segera dilakukan dalam rangka </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">continuous improvement </font><font size="3">karena dari sinilah proses penciptaan nilai dimulai. </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">value chain </font><font size="3">dilakukan dari hasil simulasi tersebut untuk mengidentifikasi perbaikan proses bisnis sampai mencapai </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">zero bottleneck</font><font size="3">. </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Business Process Impovement </font><font size="3">dalam hal ini simulasi proses bisnis dan pendekatan </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">value chain </font><font size="3">dari </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Supply Chain Management</font><font size="3">, perbaikan desain supply chain management untuk menghadapi permasalahan diatas yaitu </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">pertama, </font><font size="3">penerapan </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">virtual integration</font><font size="3">. Hal ini diterapkan dalam rangka integrasi supply chain dengan menggunakan teknologi informasi mutakhir antara </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">supplier</font><font size="3">, manufacture dan customer. </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Kedua</font><font size="3">, optimalisasi proses unit. Ini merupakan awal dari sebuah keintegrasian. Ada dua proses optimalisasi yang harus dilakukan secara berurutan dan simultan, yaitu </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Unit Process Optimalization </font><font size="3">dan </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Cross organizational process Change </font><font size="3">yang merupakan cara untuk mencapai integrasi dengan men-sharing-kan inventory-nya dengan bagian lain. </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Ketiga</font><font size="3">, menentukan standar waktu bagi anggota supply chain. Ini akan menjadi tolak ukur kinerja dari setiap unit sehingga dapat melakukan evaluasi terhadap seluruh aktivitas yang dilakukan dalam rantai penyediaan material dan produk jadi. </font><em><font face="Times New Roman,Times New Roman" size="3">Keempat</font><font size="3">, melakukan outsourcing dalam bidang kepabeanan dan administratif. Melalui outsourcing ini perusahaan dapat tetap fokus pada kemampuan spesifik, skill dan pengetahuan yang menjadi keunggulan dimata konsumen. </font> <p> </p> <p> </p> </em></em></em></em></em></em></em></em></em></em></em></em></em></em></em></em> continuous improvement, proses penciptaan nilai, rantai penyediaan/supply chain, value chain, Business Process Impovement.