<p><font face="Arial">USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PT CAPSUGEL INDONESIA</font></p>
Main Author: | SETYO BUDI KUSUMO |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Universitas Telkom
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/131912/-p-font-face-arial-usulan-perencanaan-produksi-dan-perencanaan-kebutuhan-bahan-baku-pada-pt-capsugel-indonesia-font-p-.html |
Daftar Isi:
- <font face="Times New Roman" size="3"> <p align="left">Dalam perkembangan industri yang pesat dan persaingan industri yang semakin ketat</p> <p align="left">diperlukan berbagai upaya agar dapat mengimbangi itu semua diantaranya adalah penjagaan</p> <p align="left">kualitas dan peningkatan pelayanan terhadap konsumen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu</p> <p align="left">perencanaan produksi dan bahan baku yang akan membantu jalannya produksi. Bila bahan baku</p> <p align="left">tidak tersedia maka jalannya produksi akan terhambat dan berakibat terlambatnya pesanan akan</p> <p align="left">diterima oleh konsumen.</p> <p align="left">PT Capsugel Indonesia adalah sebuah industri yang bergerak dalam bidang farmasi dan</p> <p align="left">memproduksi High Gelatine Capsule. Perusahaan ini menjalankan aktivitas produksinya sesuai</p> <p align="left">dengan permintaan pasar yang mana jumlah maupun jenisnya sesuai pula dengan permintaan pasar,</p> <p align="left">sehingga menyebabkan sering terjadi perubahan dalam merencanakan produksinya. Dengan sering</p> <p align="left">terjadinya perubahan rencana produksi pada setiap periode pemesanan serta bahan baku yang</p> <p align="left">masih didatangkan dari luar negeri akan menyebabkan timbulnya masalah, seperti terlambatnya</p> <p align="left">produksi yang di</p> <p align="left">pun akan terlambat. Untuk itu diperlukan perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan bahan</p> <p align="left">baku yang tepat sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat ditingkatkan.</p> <p align="left">Proses perhitungan perencanaan produksi disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Proses</p> <p align="left">perencanaan produksi dimulai dengan melakukan peramalan dengan metode yang sesuai,</p> <p align="left">kemudian dilakukan perencanaan agregat dengan metode Level Strategy setelah itu dilakukan</p> <p align="left">perencanaan disagregasi untuk menentukan jadwal induk produksi dan dilakukan pengecekan</p> <p align="left">kapasitas dengan Rough Cut Capacity Planning metode Bill of Labor dan akhirnya tahap akhir</p> <p align="left">yaitu melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku dengan Material Requirement Planning</p> <p align="left">dengan 2 metode yaitu metode Economic Order Quantity dan metode Least Total Cost yang</p> <p align="left">kemudian dipilih metode mana yang menghasilkan biaya yang paling minimum.</p> <p align="left">Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, Jadwal Induk Produksi yang dihasilkan</p> <p align="left">dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi yang tersedia. Dan untuk perencanaan kebutuhan bahan</p> <p align="left">baku dengan biaya yang minimum dilakukan dengan metode Least Total Cost. Biaya yang</p> <p align="left">dihasilkan sebesar 9.642.131 rupiah.</p> </font><font face="Times New Roman" size="1">-</font><font face="Times New Roman" size="3">karenakan tidak tersedianya bahan baku sehingga pelayanan kepada konsumen</font> -