ANALISIS KINERJA<br /> SISTEM KOMUNIKASI SATELIT TELKOM-2<br /> PADA TINGKAT MODULASI BPSK, QPSK, 8PSK, dan 16QAM<br /> <br /> (ANALYSIS OF PERFORMANCE ON TELKOM-2 SATELLITE<br /> COMMUNICATION SYSTEM USING BPSK, QPSK, 8PSK, AND 16QAM<br /> MODULATION)
| Main Author: | VINKA ROSANA |
|---|---|
| Format: | Bachelors |
| Terbitan: |
Universitas Telkom
, 2007
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/90875/analisis-kinerja-br-sistem-komunikasi-satelit-telkom-2-br-pada-tingkat-modulasi-bpsk-qpsk-8psk-dan-16qam-br-br-analysis-of-performance-on-telkom-2-satellite-br-communication-system-using-bpsk-qpsk-8psk-and-16qam-br-modulation-.html |
Daftar Isi:
- ABSTRAKSI: Peluncuran Satelit Telkom-2 merupakan kebanggaan tersendiri bagi bangsa<br /> Indonesia. Sebagai satelit pengganti Palapa B4, Telkom-2 memiliki cakupan yang<br /> lebih luas. Satelit Telkom-2 memiliki fungsi untuk mendukung jaringan<br /> telekomunikasi PT.Telkom meliputi jaringan akses, broadcast, serta backbone ke<br /> seluruh Indonesia. Dalam pengoperasian satelit, bandwidth dan power menjadi<br /> parameter utama. Kondisi kapasitas transponder satelit bisa bandwidth limited<br /> atau power limited. Kondisi paling baik adalah kondisi optimum ketika persentase<br /> pemakaian bandwidth sama dengan persentase pemakaian power.<br /> Pada tugas akhir ini dilakukan verifikasi pemanfaatan modulasi BPSK,<br /> QPSK, 8PSK, dan 16QAM pada satelit Telkom-2. Verifikasi ini dilakukan agar<br /> ditemukan perhitungan kapasitas satelit paling optimum dari segi bandwidth dan<br /> power. Pada tugas akhir ini diperoleh pengaruh pemilihan teknik modulasi dan<br /> parameter-parameter lain terhadap kapasitas transponder satelit. Selain itu<br /> diperoleh juga pemilihan teknik modulasi paling optimum, serta profile loading<br /> power pada Telkom-2.<br /> Analisa dilakukan pada empat stasiun bumi penerima dengan kualitas sinyal<br /> ekstrim terhadap satelit Telkom-2. Stasiun bumi Tarempah sebagai stasiun bumi<br /> dengan kualitas sinyal terbaik, Jakarta dan Makasar dengan kualitas sinyal ratarata,<br /> serta Taipei dengan kualitas sinyal terburuk. Pada kondisi existing terjadi<br /> pemborosan bandwidth dan keterbatasan power, hal itu diperbaiki dengan kondisi<br /> optimum.<br /> Dari analisa diketahui bahwa stasiun bumi Tarempah optimum saat<br /> modulasi QPSK dengan diameter antena penerima 1,0325 meter, 8PSK dengan<br /> diameter 2,158 meter, dan 16QAM dengan diameter 2,9122 meter. Sedangkan<br /> stasiun bumi Taipei, kondisi optimum saat menggunakan modulasi QPSK dengan<br /> diameter antena penerima 1,6539 meter, 8PSK dengan diameter 3,4684 meter, dan<br /> 16QAM dengan diameter 4,7038 meter.Kata Kunci : -ABSTRACT: The Telkom-2 satellite launches as a proud to Indonesian society. As a<br /> replacement satellite for Palapa B4, Telkom-2 has larger coverage. Telkom-2<br /> satellite is used to support the telecommunication network of PT.Telkom, such as<br /> access network, broadcast, and also as backbone to whole of Indonesian country.<br /> In the satellite operation, bandwidth and power as priority problem. The condition<br /> of satellite transponder capacity can be bandwidth limited or power limited. The<br /> best condition is optimum condition when the percentage of bandwidth using<br /> equal with the percentage of power consumption.<br /> Utilization of BPSK, QPSK, 8PSK, and 16QAM modulation at Telkom-2 is<br /> verified in this final task. Verification process is occurred in order to find the most<br /> optimum calculation of satellite capacity to bandwidth and power side. The<br /> impact of modulation using and another parameter to satellite transponder<br /> capacity is obtained in this final task. Beside that, the election of most optimum<br /> modulation technique and profile loading power at Telkom-2 are also obtained.<br /> Analyzing is fulfilled at four receiver earth stations which has extremists<br /> signal quality to Telkom-2. Tarempah earth station which has the best signal<br /> quality, Jakarta and Makasar which have the average signal quality, while Taipei<br /> which has the worst. At the existing condition, wasting bandwidth and power<br /> limitation are created.<br /> Based on analysis result, can be known that Tarempah ES get optimum<br /> condition when using QPSK at receiver antenna diameter 1,0325 meter, 8PSK at<br /> diameter 2,158 meter, and 16QAM at diameter 2,9122 meter. While Taipei ES get<br /> optimum condition when using QPSK at diameter 1,6539 meter, 8PSK at diameter<br /> 3,4684 meter, and 16QAM at diameter 4,7038 meter.Keyword: -