Analisis Unjuk Kerja Transmisi Teknologi Adopsi DVB-H dan DAB untuk Layanan TV Digital Bergerak<br /> (PERFORMANCE ANALYZE OF TRANSMISSION WITH ADOPTION DVB-H AND DAB TECHNOLOGY FOR DIGITAL MOBILE TV SERVICE)
Main Author: | Wisnu Widya Wirawan |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Universitas Telkom
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/90678/analisis-unjuk-kerja-transmisi-teknologi-adopsi-dvb-h-dan-dab-untuk-layanan-tv-digital-bergerak-br-performance-analyze-of-transmission-with-adoption-dvb-h-and-dab-technology-for-digital-mobile-tv-service-.html |
Daftar Isi:
- ABSTRAKSI: Salah satu solusi dari standar TV Digital pada masa kini adalah DVB (Digital<br /> Video Broadcasting) yang menawarkan data rate yang tinggi, akan tetapi mempunyai<br /> kelemahan yaitu memerlukan daya pemancar yang tinggi selain itu kurang fleksibel pada<br /> kecepatan user yang tinggi. Hal ini berkebalikan dengan teknologi DAB (Digital Audio<br /> Broadcasting) yang lebih cocok untuk diterapkan pada user yang bergerak namun<br /> terbatas melewatkan audio dan data. Dua standar ini memiliki teknik modulasi dan<br /> pengkodean yang hampir sama dengan menggunakan COFDM (Coded Orthogonal<br /> Frequency Division Multiplexing).<br /> Dengan teknologi adopsi dari DVB dan DAB ini diharapkan akan menjembatani<br /> keinginan pelanggan untuk dapat selalu bergerak dengan penerimaan kualitas gambar<br /> yang prima dengan tingkat efisiensi sistem yang lebih baik. Standar teknologi DAB yang<br /> dipakai dalam simulasi adalah ETSI TS 102 427 (DAB for Data Broadcasting – MPEG-2<br /> TS Streaming) yang merupakan penambahan blok pengkodean dari sistem DVB.<br /> Simulasi sistem adopsi dilakukan dengan penggunaan pengkodean outer Reed-Salomon<br /> pada DVB serta penggunaan modulasi DQPSK dan QPSK (DAB). Dari hasil simulasi di<br /> kanal AWGN (LOS), performansi yang paling baik ditunjukkan oleh teknologi DVB<br /> karena laju data lebih tinggi dengan nilai BER lebih kecil dibandingkan teknologi adopsi,<br /> namun teknologi adopsi dengan modulasi DQPSK mampu mengatasi kanal Rayleigh<br /> yang berbeda pada kanal 6- VHF dengan baik, untuk mencapai BER < 10-6 dibutuhkan<br /> SNR = 14 dB dengan data rate maksimal.9,2 Mbps. Untuk penerimaan lebih baik dengan<br /> gabungan sistem DAB dengan penambahan outer code DVB dapat memberikan BER<br /> <10-8 dengan data rate maksimal layanan 1,824 Mbps. Karena keterbatasan data rate<br /> maka standar layanan yang dapat diterapkan adalah MPEG-4 H.264 (384 kbps) untuk<br /> layanan TV dan HE-AAC untuk layanan audradio digital.<br /> Pada pendimensian jangkauan layanan pada penerapan teresterial pada daerah<br /> Bandung didapat 1 transmitter utama co-located dengan transmitter analog dengan<br /> pengukuran field strength, 3 transmitter co-located dengan BTS Selullar CDMA 2001X<br /> (Mobile 8) dengan nilai MAPL sebesar 131,2 dBm dengan konfigurasi 2 sel Urban dan 1<br /> sel Sub Urban. Dan pada akhirnya didapatkan suatu sistem baru yang ideal dengan<br /> menggabungkan kedua teknologi tersebut sebagai alternatif selain DVB-H.Kata Kunci : -ABSTRACT: One of solution from Digital Mobile TV standard nowadays is DVB-H (Digital<br /> Video Broadcasting for Handheld), which offering high data rate, however still having<br /> limitation, that is need high power in the transmitter and less flexible at a high speed<br /> user. This matter have reversed technologically by DAB (Digital Audio Broadcasting)<br /> what more suited for applied moving user but limited to overcome the audio and data.<br /> Both of them have same technique in code and modulation by using COFDM (Coded<br /> Orthogonal Frequency Division Multiplexing).<br /> Technology adoption from DVB and DAB are expected to link the desire of user<br /> mobility with a high quality picture reception and better on efficiency level. Standard of<br /> technology in the simulation are ETSI TS 102 427 (DAB for Data Broadcasting –<br /> MPEG-2 TS Streaming) which is little addition in block code from DVB system. The<br /> adoption system adopts outer coding on DVB and modulation DQPSK (DAB) with data<br /> rate at 9.2 Mbps. From simulation result in AWGN channel, DVB have the best<br /> performance of all because they have high data rate with small BER, however adoption<br /> system had capability to handle various Rayleigh channels on VHF-6, to reach BER<10-6<br /> need SNR = 14 dB. To get better aceptance, adding DAB system with outer code DVB<br /> will give BER <10-8 with maximal service data rate at 1.824 Mbps. Because of the data<br /> rate limitation, audio video service standard that can be implemented are MPEG-4 H.264<br /> (384 kbps) for TV service and HE-AAC (48 kbps) for digital radio service.<br /> From planning service coverage on terrestrial implementation in Bandung areas, 1<br /> main transmitter are co-located with analog TV transmitter, and 3 transmitter co-located<br /> with BTS Cellular CDMA 2001X (Mobile 8) had MAPL 131,2 dBm with configuration<br /> 2 Urban Cells dan 1 Sub Urban Cell. Finally will be a new ideal system by joining the<br /> technology as the alternative technology besides DVB-H.Keyword: -