Konversi Hutan Sagu ke Lahan Sawah

Main Authors: , YAFET G. TJANU, , Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D.
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 2012
Subjects:
ETD
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/97335/
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=54328
Daftar Isi:
  • Konversi hutan sagu ke lahaan sawah telah dilakukan oleh masyarakat suku Sahu sejak tahun 2003 hingga tahun 2010, sulitnya lahan baru bagi peladangan berpindah-pindah, rendahnya nilai ekonomi sagu dan adanya program pengembangan sawah baru yang ditawarkan kepada masyarakat suku Sahu, menyebabkan hutan sagu di konversi ke lahan sawah. Aktivitas konversi ini tidak hanya merubah fungsi ruang hutan sagu tetapi juga merubah nilai hutan sagu, yakni nilai ekonomi, nilai sosial budaya, dan nilai ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan kecenderungan konversi hutan sagu ke lahan sawah pada hutan sagu masyarakat adat suku Sahu. secara keruangan. 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu terjadinya konversi hutan sagu ke lahan sawah pada hutan sagu masyarakat adat suku Sahu. Penelitian ini menemukan bahwa telah terjadi konversi hutan sagu ke lahan sawah sejak tahun 2003 sampai 2010 seluas 327 Ha dari total luas hutan sagu 2500 Ha, Perubahan yang terjadi di kecamatan Jailolo yakni lokasi desa Gamtala, lokasi Toboso, Lolori, Idamdehe, dan lokasi desa Hoku-hoku kie dan Akediri, dengan bentuk pola ruang tipe linier, Bentuk ruang empat persegi pada lokasi kecamatan Sahu dan Sahu Timur. Faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi adalah: 1) sistem pertanian tradisional suku Sahu, 2) fisik kawasan, 3) respon masyarakat terhadap konversi hutan sagu, 4) keterlibatan pemerintah, 5) perubahan pola pikir dan perubahan nilai budaya, 6) ketahanan pangan.