PEMINTAKATAN LAHAN IRIGASI UNTUK MENEKAN KONVERSI PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH IRIGASI BENDUNG COLO KABUPATEN SUKOHARJO
Main Author: | , Rachmat Martanto |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
, 2012
|
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/95342/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=3160 |
Daftar Isi:
- <p>Daerah penelitian berada di areal irigasi Bendung Colo Kabupaten Sukoharjo yang banyak terjadi konversi penggunaan lahan. Tujuan penelitian yaitu: 1) menganalisis pola konversi penggunaan lahan pertanian di areal irigasi Bendung Colo, 2) menganalisis beberapa penentu konversi penggunaan lahan pertanian (sawah) irigasi di areal Bendung Colo, 3) menganalisis pengaruh konversi penggunaan lahan pertanian terhadap tingkat swasembada beras, 4) menetapkan sistem pemintakatan lahan pertanian untuk irigasi pertanian yang berkelanjutan. Metode penelilian dikaitkan dengan pola sebaran konversi penggunaan lahan dianalisis dengan kontinum nearest neighbour (K-NN), sedangkan untuk mengetahui sebaran konversi penggunaan lahan dengan bantuan citra satelit ALOS. Beberapa faktor yang mempengaruhi konversi penggunaan lahan dianlisis dengan korelasi berganda, faktor yang mempengaruhi konversi penggunaan lahan digunakan untuk pemintakatan lahan. Laju pertambahan penduduk dan laju konversi penggunaan lahan digunakan untuk menganalisis Swasembada beras. Pemintakatan lahan dianalisis dengan peta skoring dari variabel yang mempengaruhi konversi penggunaan lahan.<br /> Hasil penelitian dengan perhitungan nilai T dari analisis K-NN baik untuk lahan pemukiman dan industri, lahan pemukiman, dan lahan industri semuanya mengelompok, karena nilai T semuanya mendekati 0. Konversi penggunaan lahan dipengaruhi oleh 7 (tujuh) variabel dari 9 (sembilan) variabel yang dianalisis yaitu: kepadatan penduduk, aksesibilitas, jaringan irigasi, produktivitas lahan, persentase petani, perkembangan wilayah, dan jenis tanah. Limit swasembada beras terjadi pada lahan seluas 5898,20 ha dan jumlah penduduk 388458 jiwa dengan waktu 60,18 dari tahun 2010, sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk adalah 289643 jiwa dan memerlukan luas lahan sawah sebesar 2933,32 ha. Pemintakatan lahan pada lahan abadi (lahan tidak boleh dikonversi) seluas 4664,97 ha dengan penduduk 307237 jiwa dan posisi ini terletak antara lahan saat ini (tahun 2010) dan lahan pada limit swasembada beras, sehingga pemangku kebijakan masih ada waktu untuk mengatur tata-ruang sesuai dengan peruntukannya, sehingga daerah penelitian tersebut diharapkan untuk masa yang akan datang tidak akan pernah mengalami kekurangan beras atau terjadi surplus beras dan dapat mengekpor beras ke daerah lain.<br /> Pola konversi penggunaan lahan di areal irigasi Bendung Colo Kabupaten Sukoharjo yang terjadi adalah mengelompok dan bersifat ikutan serta dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, aksesibilitas, jaringan irigasi, produktivitas lahan, persentase petani, perkembangan wilayah, dan jenis tanah. Limit swasembada beras akan terjadi 60,18 tahun kemudian, dan pemintakatan lahan adalah salah satu cara mempertahankan swasembada beras.</p>