VARIASI GENETIK PADA SEBARAN ALAMI SUNGKAI (peronema canescens Jack) DI KALIMANTANTENGAHDAN SUMATRA SELATAN DENGAN PENANDA ISOZIM

Main Author: , Sapto Indrioko
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan , 2009
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/95276/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=3094
Daftar Isi:
  • <p>Sungkai (peronema canescens Jack) merupakan salah satu tanaman komersial yang mempunyai sebaran alami di Indonesia, di antaranya tersebar di Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan. Tingginya tingkat kerusakan hutan mengakibatkan berkurangnya populasi sungkai di habitat alamnya. Dalam hal ini, informasi mengenai keragaman'genetik diperlukan untuk menentukan langkah-Iangkah pemuliaan selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pewarisan pita (inheritance banding pattern) sungkai dan tingkat variasi genetik dalam dan antar populasi alamnya di Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan. .<br /> Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel berupa daun sungkai hasil eksplorasi pada sebaran alamnya di KalimantanTengah (Kabupaten Katingan dan Murungraya) serta Sumatra Selatan (Kabupaten Muara Enim). Jumlah total sampel yang digunakan adalah 78 individu. Analisis isozim dilakukan dengan menggunakan 12 macam sistem enzim, yaitu: ADH,ACP,OlA,EST,GDH,G2DH,GOT,IDH,MDH,POD,SHD,dan 6-PG. <br /> Dari 12 sistem enzim tersebut, terdapat 3 sistem enzim yang memiliki pola pita yang konsisten, yaitu ACP,EST,dan OlA.Sistem enzim yang menghasilkan lokus polimorfikadalah ACP (Acp-1, Acp-2), dan EST (Est-1, Est-2). Polimorfismelokus-Iokusini ditemukan di semua populasi, dengan rerata 3 aiel per lokus. Rerata heterozigositas total (HT) sebesar 0,5224 dan heterozigositas dalam populasi (HS) sebesar 0,4778. Proporsi keragaman genetik di dalam populasi lebih besar dibandingkan dengan antar populasi. Nilai indeks fiksasi (FIS) diperoleh sebesar 0,0031 menunjukkan bahwa sungkai mengikuti pola perkawinan acak (random mating).</p>