POTENSI ASPERGILLUS JAPONICUS DAN PENICILLIUM NALGIOVENSIS PENGOKSIDASI BELERANGSEBAGAIPELARUTFOSFAT
Main Author: | , Sudadi |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM
, 2006
|
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/95045/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=2855 |
Daftar Isi:
- <p>Pelarutan batuan fosfat tidak hanya dapat dilakukan oleh mikrobia pelarut fosfat tetapi juga dapat dilakukan oleh mikrobia pengoksidasi belerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan jamur Aspergillus japonicus dan Penicillium nalgiovensis pengoksidasi belerang dalam melarutkan P dari batuan fosfat. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga faktor yaitu macam inokulum jamur (Aniger, Ajaponicus, P. nalgiovensis, Aniger + Ajaponicus, dan Aniger + P.nalgiovensis), jumlah inokulum jamur (10=0 spora/g , 11=105spora/g, dan 12= 106spora/g bahan pupuk), serta waktu inkubasi (0, 1,2, dan 3 bulan). Tiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Batuan fosfat asal Kepulauan Christmas, belerang asal Amerika Serikat dan bahan organik campuran onggok, tapioka dan bekatul masing masing digunakan dalam percobaan ini. Sebanyak 50 g campuran dari ketiga bahan tersebut dengan perbandingan (BF + So) : campuran onggok = 60 : 40 (bib) dimasukkan ke dalam botol gelas steril dan diinokulasi jamur sesuai perlakuan. Inkubasikan dilakukan pada suhu kamar pada kadar lengas kapasitas lapangan dalam kondisi steril. Setiap bulan dilakukan pengukuran terhadap kadar P larut air, dan kadar sulfat larut air. Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan uji DMR aras kepercayaan 95% bila ada pengaruh yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akhir masa inkubasi, jamur A japonicus dan P. nalgiovensis pengoksidasi belerang mampu meningkatkan kandungan P larut air dari batuan fosfat berturut - turut menjadi 0,272 % dan 0,551 % atau meningkat sebesar 66,87 % dan 238,04 % dari kontrol sebesar 0,163 %. Jamur P. nalgiovensis mampu melarutkan P lebih banyak dibanding jamur Aniger (0,515 %). Jumlah P terlarut meningkat dengan meningkatnya konsentrasi inokulum jamur sampai 106 spora/g. Baik jamur A japonicus maupun P. nalgiovensis berpotensi sebagai jamur pelarut P batuan fosfat bila inokulasi keduanya disertai dengan pemberian belerang elementer yang akan dioksidasi menjadi asam sulfat.</p>