REKA YASA METODE AERASI PADA PENYIMPANAN JAGUNG . SECARA CURAH DALAM SILO
Main Author: | , Nursigit Bintoro |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Fak. Teknik Pertanian UGM
, 2008
|
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/93854/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=2696 |
Daftar Isi:
- <p>ABSTRAK<br /> Salah satu kelemahan teknologi pascapanen jagung adalah masalah penyimpanan. Umumnyajagung akan mengalami kerusakan ya.llgserius bila dilakukan penyimpanan secara tradisional dalam jangka waktu yang lama. Penyimpanan secara curah dengan aerasi merupakan salah satu teknologi altematif yang dapat diaplikasikan tmtuk menjaga kualitas hasil-hasil pertanian s~lama dalam penyimpanan. Namun demikian, prosedur perancangan dan operasional sistem penyimpanan beraerasi ini masih belum berkembang. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan pokok yaitu : melakukan perancangan sistem aerasi untuk keperluan penyimpanan jagung secara curah, serta uotuk mengkaji pengaruh metode aerasi terhadap kualitas jagung selama proses penyimpanan. Pada penelitian ini digunakan dua buah silo dibuat dari bahan pelat metal masingmasing dengan kapasitas 530 kg jagung pipil. Kedua buah silo tersebut dilengkapi dengan sistem aerasi yang berbeda. Satu buah silo diaerasi dengan menggunakan udara dingin sedangkan silo yang lainnya diaerasi menggunakan udara lingkungan yang dikombinasikan dengan bentonite sebagai absorben. Sebagai kontrol digunakan penyimpanan secara konvensional dengan karung. Beberapa parameter yang terkait dengan kondisi udara ruang simpan, operasional sistem aerasi, serta kualitas biji jagung hasil penyimpanan diukur dan dimonitor secara periodik selama penyimpanan untuk mengevaluasi efektivitas sistem aerasi yang dirancang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpuIkan beberapa hal penting sebagai berikut : hanya metode aerasi udara dingin yang mampu menciptakan kondisi temperatur dan<br /> kelembaban ruang simpan yang memenuhi syarat untuk penyimpanan jagung dengan kaslarair 13% w.b. Untuk menciptakan kondisi udara ruang simpan tersebut. aerasi udara dingin tidak perIu dilakukan terus-menerus sepanjang hari selama penyimpanan,