PENENTUAN NILAI REFERENSI KLINIS UNTUK KAMBING MUDA: SUATU BASIS PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT II. Pemeriksaan Fisik, Hematologik, Urin dan Biokimia Darah pada Kambing PE selama 3 Bulan Pertama Kehidupan Pascalahir
Main Author: | , Irkham Widiyono, Hastari Wuryastuti, S. Indarjulianto dan Hary P |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
, 2003
|
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/92838/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=594 |
Daftar Isi:
- Kambing memiliki berbagai fungsi antara lain: sebagai penghasil protein hewani (daging, susu), bahan baku kerajinan, penghasil pupuk, investasi dan bahkan sebagai sumber devisa masyarakat/negara. Di Indonesia populasi kambing sangat besar (14,4 juta ekor atau sekitar 38% total ruminansia di Indonesia) dan tersebar di seluruh wilayah, sehingga peternakan kambing bagi warga dan negara Indonesia mempunyai peran yang sangat strategis dan mempunyai prospek yang baik sebagai pemasok protein hewani maupun sumber devisa. Namun demikian, usaha peternakan ini pada kenyataannya masih menghadapi permasalahan yang sangat menghambat dan merugikan yakni angka kesakitan dan kematian yang sangat tinggi. Beberapa survey menunjukkan bahwa angka kematian kambing di Indonesia sangat tinggi (11 - 36%) yang hampir seluruhnya (93,9%) pada periode sebelum penyapihan (Rangkuti et al., 1984