OPTIMASI KEBUTUHAN LUMPUR AKTIF UNTUK PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA SENTRA INDUSTRI TAHU â??NGUDI LESTARIâ?�
Main Author: | , Wagiman |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
, 2001
|
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/92652/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=429 |
Daftar Isi:
- Keberadaa nitrogen dalam bentuk amoniak dan nitrat dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Pengolahan biologis dengan lumpur aktif merupakan merupakan salah satu metode mengkonversi amoniak menjadi gas nitrogen. Amonia dengan cepat dioksidasi oleh bakteri nitrifikasi dan hasilnya yaitu nitrat dirubah menajdi gas nitrogen oleh bakteri denitrifikasi. Konsentrasi bakteri tersebut dalam lumpur aktif diidentifikasi dengan menghitung Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS). Pengkajian keterkaitan antara MLSS dan proses nitrifikasi-denitrifikasi dilakukan dengan menggunakan konfigurasi reaktor aerobik dan anoksik. Lumpur aktif di kedua reaktor divariasi konsentrasinya. Konsentrasi MLSS dibuat antara 2.000-6.000 mg/l pada reaktor aerobik, sedangkan pada anoksik dibuat antara 2.000-5.000 mg/l. Pengaruh perubahan MLSS dilihat dari efisiensi proces degradasi serta nisbah MLSS MLSS dan NO3-N atau NH3-N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisisensi nitrifikasi tertinggi adalah 93.38 % dengan nisbah MLSS/NH3-N sebesar 75. Untuk denitrifikasi, efisiensi terbesar 76,97 % dengan nisbah MLSS/NO3-N sebesar 1196. Dengan demikian, untuk mendegradasi 1 mg amoniak diperlukan MLSS 75 mg dan untuk 1 mg nitrat membutuhkan 1.196 mg MLSS.