PATOGENISITAS ISOLAT Esherichia coli POSITIF CONGO RED PADA TELUR AYAM BEREMBRIO UMUR 12 HARI

Main Author: , Widagdo Sri Nugroho dan M Haryadi Wibowo
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM , 2001
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/92462/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=247
Daftar Isi:
  • Beberapa isolat Escherichia coli dari kasus kolibasilosis ayam diuji dengan agar congo red. Isolat yang mengikat warna congo red dilihat tingkat patogenisitasnya dengan uji kematian embrio. Empat isolat E.coli positif congo red (CR+) dan 1 isolat negatif terhadap congo red (CR -) diinokulasikan pada telur berembrio umur 12 hari . Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diinokulasi 500 CFU (Colony Form Unit) pada kantung alantois telur berembrio umur 12 hari menghasilkan tingkat kematian yang berbeda-beda setelah enam hari meskipun sifat isolatnya sama yaitu mengikat congo red, angka kematian yang diperoleh adalah 10%, 20%, 60% dan 100%. Perubahan anatomi yang tampak yaitu terjadinya perdarahan kulit pada embrio yang mati dan secara mikroskopik lesi-lesi pada hati, jantung, dan limpa menujukkan adanya infeksi septisemi. Isolasi ulang dan uji ulang congo red terhadap inokulat positif congo red memperlihatkan bahwa beberapa isolat kehilangan kemampuan mengikat warna congo red. Isolat-isolat tersebut memiliki angka kematian yang rendah (10 Â�20%). Variasi kemampuan isolat mengikat warna congo red memiliki keterkaitan dengan patogenisitasnya.