IDENTIFIKASI RAS FISIOLOGIS Fusarium oxysporum f.sp. cubense PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG BERDASARKAN SIFAT KOMPATIBEL SECARA VEGETATIF
Main Author: | , Arif Wibowo |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
, 2000
|
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/92320/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=104 |
Daftar Isi:
- Layu fusarium pada pisang merupakan salah satu penyakit yang sangat merugikan pada pertanaman pisang. Penelitian mengenai penyebaran penyakit layu fusarium pada pisang ini sudah banyak dilakukan akan tetapi penyebaran ras fisiologis patogen penyebabnya () belum pernah dilakukan di Indonesia padahal ini berkaitan erat dengan keberhasilan usaha pengendaliannya terutama dengan penggunaan kultivar-kultivar yang tahan terhadap penyakit layu fusarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ras-ras fisio-logis F. oxysporum f.sp. cubense pada beberapa kultivar pisang di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan cara mengkaji hubungan kekerabatan isolat-isolat jamur patogen tersebut. Ras fisiologis F. oxysporum f.sp. cubense diidentifikasi berdasarkan sifat kompatibilitas vegetatifnya. Pengamatan terhadap 2 isolat dari F. oxysporum f.sp. cubense yang kompatibel secara vegetatif dilakukan dengan mengamati terbentuknya heterokarion dari mutan isolat tersebut yang ditumbuhkan di medium selektif. Nitrate nonutilizing (nit) mutan yang merupakan mutan yang diperoleh tanpa mutagen digunakan sebagai labelnya. Nit mutan yang berasal dari isolat induk yang mampu membentuk heterokarion dalam media agar minimal yang mengandung NaNO3 sebagai sumber nitrogennya. Pembentukan heterokarion dicirikan dengan pertumbuhan miselium udara yang lebat pada daerah di mana miselium yang tipis dari 2 koloni isolat F. oxysporum f.sp. cubense bertemu. Pada penelitian ini didapatkan 11 isolat F. oxysporum f.sp. cubense yang berasal dari beberapa kultivar pisang yang berbeda. Uji kompatibilitas secara vegetatif menunjukkan bahwa ke 11 isolat jamur ini terdiri dari 6 kelompok VCGs yang berbeda dimana 4 kelompok di antaranya membentuk gas volatil dalam media nasi sedangkan 2 lainnya tidak.