ANALISA GEN PEPLOMER-S1 VIRUS INFECTIOUS BRONCHITIS ISOLAT LAPANGAN PADA AYAM DENGAN REVERSE-TRANSCRIPTASE POLYMERASE CHAIN REACTION DAN SEQUENCING

Main Author: , Tri Untari
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM , 2002
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/92230/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=14
Daftar Isi:
  • Virus avian infectious bronchitis (IB) merupakan prototipe coronaviridae, yang menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar pada ayam komersial di dunia ini. Kerusakan akibat virus tersebut terutama pada saluran respirasi sebagai target jaringan primer, beberapa strain virus IB juga bereplikasi dalam ginjal dan oviduk yang menyebabkan nefritis dan produksi telur turun. Wabah dari penyakit tersebut masih saja terjadi pada peternakan ayam yang telah divaksin dengan vaksin hidup strain Massachusetts, karena sedikit atau tidak ada perlindungan sama sekali diantara serotipe yang ada. Perbedaan serotipik pada IB berhubungan dengan adanya perubahan sequen yang ada pada glikoprotein gen S1. Gen S1 tersebut diidentifikasi sebagai unit yang hipervariabel daripada S2. Identifikasi adanya serotipe atau varian virus IB baru di suatu daerah geografis, dapat digunakan untuk kepentingan persiapan modifikasi program vaksinasi dalam penanggulangan penyakit terhadap serangan serotipe tertentu yang mewabah di suatu daerah. Tujuan dari penelitian ini (Tahun I) adalah identifikasi virus IB isolat lapangan dengan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi gen S1 virus IB. Prosedur untuk ekstraksi RNA secara cepat dikembangkan oleh Jackwood dkk. (1992) dengan modifikasi. Untuk persiapkan stok virus, diinokulasikan 0,2 ml suspensi virus ke dalam ruang alantois telur ayam Spesific Pathogen Free (SPF) (Vaccindo, Bogor) umur 10 hari, dan cairan alantois dipanen setelah inkubasi 48 jam dalam mesin tetas. Beberapa telur dibiarkan selama 7 hari setelah diinokulasi untuk melihat lesi yang karakteristik akibat infeksi virus IB yaitu adanya kekerdilan embrio. Tiga ratus mikroliter 20% larutan sodium dodesil sulfat (SDS) dan 75&#61549