PENGERINGAN UMBI KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium Schott) SAWUT DENGAN PNEUMATIC DRYER

Main Authors: Karyadi, Joko Nugroho Wahyu, Astutisari, Yuntia, Setyawati, Peni
Format: Proceeding NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/33062/1/TPP_10_-_Joko_Nugroho_W.K._p_105-112.pdf
https://repository.ugm.ac.id/33062/
Daftar Isi:
  • Kimpul (Xanthosoma sagittifoliumSchott) merupakan tanaman umbi-umbian yang mempunyai kandungan energi tinggi yaitu 145 kal per 100 gram. Tetapi pemanfaatan kimpul ini masih terbatas dengan untuk produk olahan sederhana. Pembuatan tepung kimpul dilakukan dengan tujuan menambah umur simpan bahan dan untuk mengurangi impor gandum untuk pemanfaatan tepung terigu. Salah satu tahap dalam pembuatan tepung adalah pengeringan. Dan untuk pengeringan kimpul pada penelitian ini digunakan pneumatic dryer yang mempunyai duct dengan tinggi 2 m. Pada pneumatic dryer ini mempunyai 3 heater, masing-masing heaternya mempunyai daya 1,5kW. Selain itu juga dilengkapi dengan screw conyevor untuk memasukkan bahan ke duct dan dilengkapi dengan cyclone separator. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji proses pengeringan umbi kimpul dengan menggunakan pneumatic dryer.Umbi kimpul disawut terlebih dahulu sehingga mempunyai ukuran 41,2 mm x 4,53 mm x 1,27 mm. Setelah sawutan direndam dan dicuci, kemudian bahan ditiriskan. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi bukaan udara pada blower yaitu kecepatan udara 4,4 m/s); 5,3 m/s, dan 6,12 m/s. Selain itu juga juga dilakukan variasi pada jumlah heater yang digunakan yaitu 1 heater, 2 heater, dan 3 heater. Pengeringan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan kadar air sekitar 10%. Kadar air bahan, suhu dan kelembaban udara pengering dan lingkungan diamati selama percobaan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa nilai sebesar 0,0121 - 0,0283 %/s, derajat kejenuhan 67,90 - 126,34(m3/kg bahan). Pengujian statistik dilakukan pada warna L a b, dan menunjukkan adanya variasi bukaan blower (kecepatan udara dan jumlah heater yang digunakan akan mempengaruhi warna tepungnya. Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil pengujian warna maka dapat disimpulkan bahwa variasi yang baik digunakan adalah bukaan udara 4/8 dengan jumlah heater 3.