IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ASMA RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2009
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/29231/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=12294 |
Daftar Isi:
- The change of pharmacy services paradigm from drug-oriented to patient-oriented (pharmaceutical care) requires an increase in the role of pharmacist in patient therapy. In order to support it, identification of Drug Related Problems (DRPs) is necessary. DRPs are problems that arise in drug therapy that could affect the outcome of patient therapy. DRPs are following the increase of types and amount of drugs consumed by patients, especially in the treatment of chronic diseases. Asthma is a chronic disease with increasing prevalence each year. The purpose of this study is to identify the incidence of DRPs in hospitalized patient with asthma. This study is a non-experimental descriptive research. Data collection was done retrospectively on the Medical records card of hospitalized patients with asthma at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital in 2009. The data obtained were then analyzed with descriptive analysis. DRPs being analyzed include need for additional drug therapy, unnecessary and duplication drug therapy, wrong drug, dosage too low, drug interaction, and dosage too high. The results showed that the precentage of patients with DRPs was 55% (55 patients) and there were a total of 75 DRPs occured. The percentage incidence of each category were need for additional drug therapy is 16,0% , unnecessary and duplication drug therapy is 21,3%, wrong drug is 10,7"10, dosage too low is 18,7%, drug interaction is 12,0%, and dosage too high is 21,3%. Pergeseran paradigma pelayanan kefarmasian dari drug oriented ke patient oriented (pharmaceuticalcare) menuntut peran farmasis dalam memaksimalkan terapi pasien. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan identifikasi terhadap munculnya Drug Related Problem (DRPs). DRPs merupakan masalah yang timbul dalam penggunaan obat atau terapi obat yang dapat mempengaruhi outcome terapi pasien. Munculnya DRPs dapat dipicu dengan semakin meningkatnya jenis dan jumlah obat yang dikonsumsi pasien untuk mengatasi berbagai penyakit yang diderita, termasuk pada penyakit kronik. Asma merupakan salah satu penyakit kronik dan tiap tahun prevalensinya meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kejadian DRPs pada pasien asma rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental' Teknik pengumpulan data secara retrospektif pada kartu rekam medik pasien asma rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2009. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif~DRPs yang dianalisis merupakan DRPs yang potensial terjadi meliputi membutuhkan tambahan terapi obat, obat tanpa indikasi dan duplikasi terapi, obat salah, dosis terlalu rendah, interaksi obat, dan dosis terlalu tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa persentase pasien yang mengalami DRPs yaitu 55% (55 pasien) dengan jumlah kejadian DRPs seluruhnya 75 kejadian. Persentase kejadian tiap kategori DRPs yaitu membutuhkan tambahan terapi obat yaitu 16,0%, obat tanpa indikasi dan duplikasi terapi yaitu 21,3%, obat salah yaitu 10,70/0, dosis terlalu rendah yaitu 18,70/0, interaksi obat yaitu 12,0% dan dosis terlalu tinggi yaitu 21,3%.