ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL KESIAPAN RSUD H. ABDUL AZIZ MARABAHAN UNTUK ENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/29230/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=12293 |
Daftar Isi:
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61/2007 merupakan peluang bagi RSVD H. Abdul Aziz Marabahan Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLVD) yang lebih otonom dalam manajemen keuangan, sehingga hambatan yang ada bisa teratasi dan kinerjanya dapat meningkat. Dalam perubahan status RSVD menjadi BLVD perlu dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk perumusan strategi alternatif. Metode penelitian ini adalah analisis kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Alat analisis yang digunakan adalah Internal Factor Analysis Summary(IFAS), External Factor Analysis Summary(EFAS), Strategic Factor Analysis Summary(SFAS) dan matriks Strenght, Weakness, Opportunity, Threat(SWOT). Responden penelitian ini berasal dari lingkungan internal rumah sakit dan stakeh older lingkungan eksternal rumah sakit. Dari hasil analisis IFAS, EFAS, dan SFAS menunjukkan bahwa rumah sakit mampu menanggapi faktor-faktor strategis di lingkungan internalnya dengan cukup kuat dan diatas nilai rata-rata organisasi sejenisnya. Rumah sakit juga mampu memanfaatkan peluang secara optimal. Dari analisis SWOT dihasilkan 4 strategi alternatif. Strategi SO dengan memanfaatkan tim pendamping dan memanfaatkan dukungan stakeholder. Strategi ST dengan memanfaatkan tim pendamping BLVD untuk penyusunan SIM keuangan rumah sakit, menerapkan BLVD di rumah sakit untuk peningkatan kualitas pelayanan dan menambah kepercayaan masyarakat. Strategi WO dengan memanfaatkan dukungan stakeholder untuk melengkapi sarana dan prasarana di rumah sakit, meningkatkan minat tenaga kesehatan untuk bekerja di rumah sakit dengan memanfaatkan perkembangan infrastruktur dan melakukan penyesuaian tarif untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Strategi WT dengan memanfaatkan sarana prasarana serta SDM untuk melaksanakan pengelolaan keuangan BLVD dan Jap1kesmas serta mempertahankan MOU kunjungan dokter spesialis untuk mencegah turunnya kepercayaan masyarakat.