ISOLASI DAN KARAKTERISASI JAMUR PENDEGRADASI ZAT PEWARNA TEKSTIV) (Isolation and Characterization of dye-degradingfungi)
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/29121/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=12184 |
Daftar Isi:
- Industri tekstil tidak saja menghasilkan sandang yang merupakan kebutuhan primer manusia, tetapi juga mengeluarkan limbah yang berpotensi sebagai penyebab pencemaran lingkungan. Komponenutama limbah industri ini adalah berbagaijenis zat pewama tekstil. Penelitian inibertujuan untuk memperoleh isolat-isolat jamur yang mampu mendegradasi beberapajenis zat pewama tekstil. Isolasi dilakukan menggunakan metode surface plating di atas medium Potato Dextrose Agar, dan seleksi kemampuan degradasi pewarna berdasarkan atas toleransi terhadap konsentrasi zat pewama, serta besar dan kecepatan dekolorisasi beberapa jenis zat pewama. Sebagai parameter awal digunakan enam zat pewama tekstil. Isolat-isolat unggul kemudian diidentifikasi awal berdasar atas morfologi mikroskopis terhadap miseliumnya.Dalam penelitian inijuga digunakan beberapa kultur mumijamur pembusuk putih sebagai pembanding. Dalam penelitian ini digunakan limbah cair dan padat beberapa industri tekstil dan industri pulp & paper, tanah gambut dari Kalimantan Tengah dan Riau, tanah sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir, serta tanah seresah hutan. Dari berbagai sumber tersebut diperoleh 101 isolat jamur. Uji dekolorisasi kualitatif terhadap 6 zat pewama menghasilkan 6 isolat unggul yang mampu mendekolorisasi lebih dari tigajenis pewama dengan kecepatan relatiftinggi. Masing-masing isolat unggul memiliki spesifikasi dalam daya dekolorisasi terhadap ke 6 jenis pewama. Identifikasi awal terhadap isolat unggul menunjukkan bahwa mereka berasal dari genus Aspergillus, Cladosporium, Penicillium dan Stachybotrys. Sedangkan uji terhadap kultur jamur pembusuk putih sebagai pembanding menghasilkan 2 kultur unggul, yaitu: Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus astreatus. Secara umum kemampuan dekolorisasi isolat-isolat jamur kebanyakan masih di bawah kemampuan kedua kultur mumi tersebut, namun beberapa isolat justru memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan kultur pembanding.