PERAWATANKANDIDIASIS PSEUDOMEMBRAN AKUT DAN MUKOSITIS ORAL PADAPENDERITA KANKER NASOFARINGYANG MENERIMA KHEMOTERAPI DAN RADIOTERAPI
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2001
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/28524/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11587 |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Terapi radiasi merupakan metode primer perawatan pasien kanker leher dan kepala. Perubahan fungsional dan kerusakan jaringan oral menyebabkan timbulnya mukositiaoral yang diikutidengan kandidiasis oral. Tujuan: Melaporkan efek samping perawatan khemoterapi dan radioterapipada pasien kanker nasofaring yang terjadi di rongga mulut berupa kandidiasis pseudomembran akut dan mukositis oral serta penatalaksanaannya. Kasus: Seorang laki-Iaki, 69 tahun, datang ke Bagian Gigi dan Mulut RSUP Dr. Sardjito, atas rujukan dari Instalasi Penyakit Dala!Tl,RSUP Dr. Sardjito, dengan keluhan sakit untuk menelan makanan dan mulutnya banyak bercak-bercak putih. Keluhan dirasakan satu minggu setelah dilakukan kemoterapi ke-3 dan radioterapi ke-9. Pasien didiagnosis kanker nasofaring (NPC) deng-an klasifikasi T2N3Mo'Pemeriksaan klinik menunjukkan adanya lapisan putih pada mukosa lidah, pipi, palatum, dan mukosa bibir.Seluruh mukosa mulut berwarna merah tua dan terdapat anguler cheilitis di kedua sudut bibir. Pasien diklasifikasikan menderita mukositis oral derajat 1. Penatalaksanaan: Menghilangkan jaringan nekrotik dan debris dengan berkumur larutan perhidrol 3% dan pemberian medikasi termasuk tablet nistatin 500.000 IU, betadin kumur, dan larutan perhidrol 3% selama 1 minggu. Saat reevaluasi, pasien sudah dapat menelan dan makan yang sedikit keras tanpa ada rasa sakit lagi. Pemeriksaan klinis didapatkan bercak putih di lidah, palatum, pipi dan bibir sudah tidak ada. Warna mukosa oral telah normal, OHI dan kondisi umum baik dalam 1 minggu pasca perawatan. Kesimpulan: Perawatan kandidiasis dan mukositis oral akibat kemo-radioterapi pada pasien kanker nasofaring telah berhasil dan kondisi oral membaik. Pasien dapat mengunyah dan menelan makanan tanpa ada rasa sakit, d