PERUBAHAN DENTOSKELETAL PADA MALOKLUSI KELAS III SKELETAL SETELAH PERAWATAN ORTODONTIK DENGAN ALAT CEKAT TEKNIK BEGG (Kajian sefalogram lateral dengan menggunakan analisis McNamara)
Main Author: | Perpustakaan UGM, i-lib |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Terbitan: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/28471/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11534 |
Daftar Isi:
- Perawatan ortodontik teknik Begg pada maloklusi klas III skeletal bertujuan untuk memperbaiki reverse oveljet dan overbite, melalui mekanisme bite opening. Mekanisme bite opening menyebabkan terjadinya perubahan dentoskeletal sehingga dapat mempengaruhi profil muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dentoskeletal pada kasus maloklusi kelas III skeletal setelah dilakukan perawatan ortodontik dengan alat cekat teknik Begg. Perubahan dentoskeletal diukur pada sefalogram lateral dengan menggunakan analisis McNamara, meliputi pengukuran posisi maksila dan mandibula terhadap basis kranium, panjang maksila dan mandibula, tinggi muka anterior bawah, sudut sumbu muka, sudut bidang mandibula, posisi gigi insisivus atas dan bawah terhadap basis kranium. Penelitian dilakukan pada 23 sefalogram lateral dari subjek laki-Iaki dan perempuan berusia 18-30 tahun yang memiliki sudut ANB -4. - 2. dan tidak terdapat open bite anterior. Seluruh subjek dirawat dengan teknik Begg disertai pencabutan dua gigi premolar pertama bawah atau dua gigi premolar kedua atas dan dua gigi premolar pertama bawah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis chi square dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang bermakna (p0,05) setelah perawatan ortodontik dengan teknik Begg. Kesimpulan penelitian adalah tidak te~adi perubahan posisi maksila ke anterior terhadap basis kranium dan posisi mandibula ke posterior terhadap basis kranium, tidak terjadi penambahan panjang maksila dan pengurangan panjang mandibula, terjadi penambahan besar tinggi muka anterior bawah, sudut sumbu muka dan sudut bidang mandibula, serta tejadi perubahan posisi gigi insisivus atas ke anterior dan gigi insisivus bawah ke posterior terhadap basis cranium.