PENURUNAN TINGKATINTRUSI AIR LAUT 8ERDASARKAN "CHLOR/DEB/ CARBONATE RAT/O" MENGGUNAl

Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada , 2010
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/27872/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10935
Daftar Isi:
  • Banjir menjadi agenda tahunan bagi warga yang tinggal di daerah pinggiran pantai di Kota Semarang. Namun sekarang, wilayah yangjauh dari Pllntaipun kini sudah tidak luput dari banjir dan intrusi air laut. Hal ini terjadi karena airtanah sudah melebihi besarnya pengisian kembati (recharge), dan tanah sudah kehilangan fungsinya dalam menyerap air akibat maraknya pembangunan gedung dan perumahan yang tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat intrusi air laut di sumur-sumur gali berdasarkan "Chloride-Bicarbonate Ratio",dan daya hantar listrik (DHL) serta salintas di Kota Semarang. Penelitian dilakukan terhadap 30 sumur gali milik penduduk denganjarak dari pantai antara 0,5-5 (lima) kilometer. Tingkat intrusi air laut dihitung berdasarkan rasio klorida terhadap karbonat dan bikarbonat, 9an hasilnya diplotkan pada peta dasar. Hasil penetitian menunjukkan, tingkat intrusi air laut dan nilai DHL di Kotll Semarang bagian timur jauh lebih jelek dibandingkan dengan wilayah.pantai sebelah barat Kota Semarang, sedangkan kadar salinitas di sebagian besar daerah penelitian rata-rata kadarnya sedang. Hasil penelitian menggunakan lubang resapan biopori (LRB) sebagai adsorben menunjukkan, pada minggu ketiga setelah pembuatan LRB didapatkan tingkat intrusi air laut naik sebesar 66,64 % sumur, dan sebanYak33,33% sumur turun tingkat intrusinya, sedangkan pada mingggu keenam teJjadipenurunan tingkat intrusi sebesar 66,64% sumur, dan 33,33% sumur naik. Kadar salinitas pada minggu ketiga turun sebanyak 83,30 %sumur, dan 16,66% tetap, sedangkan pada minggu keenam 49,90 %sumur salinitasnya naik, 33,33% turun, dan 16,66% tetap. Nilai daya hantar tistrik (DHL) pada minggu ketiga terdeteksi 16,66% sumur naik, dan 83,30% sumur turun, sedangkan pada minggu keenam 49,98 % sumur DHL-nya naik, dan 49,98% turun.NilaipH pada minggu ketiga terdeteksi 100%sumur t1,trun, sedangkanminggu kelmaO) 66,64 % turun dan 33,33 % sumur pHnya naik. Kadar N03. menunjukkan pada minggu'ketiga dan minggu keenam didapatkan hasil yang sarna, yaitu 16,66% sumur naik, dan 83,30 % lurUn.Kadar PO/ pada minggu ketiga lerdeteksi sebesar 100% jumlah sumur tunm, sedangkan pada minggu keenam 16,66% turun, dan 83,30 % naik. Nilai kekeruhan pada minggu keliga lerdeleksi 16,66% sumur naik, dan 83,30 % turun, sedangkan pada minggu keenam 49,98 %sumur naik kekeruhannya, dan 49,98 % turun. Berdasarkan hasil penetitian dapat disimpulkan, setelah penggunaan LRB pada minggu ketiga, sebanyak 82,41 % sumur mengalami penurunandan 17,59% mengalami kenaikan pada ketujuh parameter, sedangkan pada minggu keenam sebanyak 54,75% sumur mengalami penurunan, dan 45,25 % sumur mengalami kenaikan pada ketujuh paramel~r. Hasil oplimal penggunaan LRB sebagai adsorben diperoleh pactaminggu keenam.