Respon Koefisien Toleransi Panas Kambing Perah Saanen terhadap Indeks Suhu dan Kelembaban Lingkungan pada Manajemen Pemeliharaan di BBPTU-HPT Baturraden

Main Authors: Widyobroto, Budi Prasetyo, SW, Sulvia Dwi Astuti, Adiarto, Adiarto, Suranindyah, Yuni, Murti, Tridjoko Wisnu, Rustamadji, Bugi, Riandika, Rahardian Cakra
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/278188/1/Budi%20Prasetyo%20Wb%20et%20al_2016_Respon%20Koefisien%20Toleransi%20Panas%20Kambing%20Perah%20Saanen_Prosiding%20Simnaster%20Fapet%20UGM%20pp%20215.pdf
https://repository.ugm.ac.id/278188/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon koefisien toleransi panas atau heattolerance coefficient (HTC) kambing perah Saanen terhadap indeks suhu dan kelembabanlingkungan atau temperature humidity index (THI) pada manajemen pemeliharaan di BBPTUHPTBaturraden. Data fisiologis ternak yang meliputi suhu tubuh dan frekuensi respirasi dari 14ekor kambing perah Saanen laktasi dan data lingkungan yang meliputi suhu dan kelembabandigunakan dalam penelitian ini. Data fisiologis ternak dan data lingkungan masing-masingdiukur 4 kali setiap hari selama 2 bulan, masing-masing pada pukul 06.00, 09.00, 12.00, dan15.00 WIB. Nilai HTC ditentukan berdasarkan formula Benezra sedangkan nilai THI diperolehdengan menentukan indeks suhu dan kelembaban lingkungan berdasarkan tabel THI. Hasilpenelitian menunjukkan rerata suhu tubuh sebesar 38,62?C dengan rerata frekuensi respirasi87,69 kali per menit serta rerata nilai HTC sebesar 2,02. Rerata suhu dan kelembabanlingkungan masing-masing adalah 22,83?C dan 84%. Analisis statistik menggunakan model KarlPearson menunjukkan koefisien korelasi momen hasil kali antara nilai THI terhadap nilai HTCsebesar 0,064 (P<0,01), artinya terdapat hubungan yang nyata antara nilai THI dengan nilaiHTC pada susu kambing perah Saanen laktasi. Tingginya nilai THI berakibat pada tingginya nilaiHTC. Semakin tinggi nilai HTC maka semakin banyak energi yang dibutuhkan oleh seekorternak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.