Kemungkinan Penggunaan Mikroprosesor Z-60 Dalam Pencatatan Pulsa Telpon
Main Authors: | Subrata, Gunarsa T., Prijadi, Ipieng, Rizal, Rizal, Basor, Muhammad, Lestari, Sri, Suyoto, Suyoto |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Non-Gelar Teknologi UGM
, 1990
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/278118/1/Kemungkinan%20Penggunaan%20Mikroprosesor_Gunarsa%20T%20Subrata_1990.pdf https://repository.ugm.ac.id/278118/ |
Daftar Isi:
- Penghitungan pulsa telpon selalu menjadi keluhan para pelanggan telpon. Banyak pelanggan yang merasa tidak banyak menggunakan telepon, tetapi mendapat tagihan yang sangat besar, sedang pada saat yang lain sebaliknya. Hal ini karena pelanggan telpon tidak mempunyai perlatan pencatat pulsa pada pesawatnya sendiri, sehingga mereka sering menduga terjadinya kelalaian atau kecurangan dalam pencacahan pulsa oleh petugas. Apabila pelanggan mem[unyai peralatan pencatat sendiri yang mampu mencatat urutan penggunaan dan biaya tiap bulan, pelanggan akan lebih yakin terhadap pelayanan TELKOM, dan mencegah kemungkinan kecurangan oleh petugas maupun pelanggan Tagihan telpon setiap bulan disusun berdaarkan banyaknya pulsa setiap bulannya. Banykanya pulsa dihitung dari banyaknya pemanggilan, jarak dan waktu pembicaraan dalam pemanggilan. Semakin jauh pemanggilan semakin cepat pertambahan pulsanya. Mikroprosesor Z-80 adalah mikroprosesor yang mampu menangani data 8 bit dengan penanganan memori hingga 65536 byte. Dalam bentuk kit MPF-1, mikroprosesor Z-80 mempunyai 4 counter/timer tak saling gayut, serta 16 saluran masuk/keluar. Peralatan luar yang dapat ditambahkan antara lain perekam data dalam pita atau disket serta pencetak. Untuk sambungan interlokal, kecepatan pertambahan pulsa didasarkan pada nomor kota tujuan pemanggilan, sedang sambungan lokalsetiap pemanggilan dihitung satu pulsa. Kode pemanggilan interlokal selalu diawali dengan dua atau tiga angka kode kota. Kode pemanggilan Internasional selalu diawali dengan 00 diikuti satu atau dua angka kode negara, dilanjutkan dengan kode kota, baru nomor pelangannya. Pencacah pulsa telpon harus mampu menyesuaikan kecepatan pertambahan pulsa berdasarkan nomor kota tujuan, mencatat jumlah pulsa menurut jarak dan waktu pembicaraan dalam pemanggilan, serta mencatat banykanya pulsa dalam satu bulan. Mikroprosesor Z-80 mampu menangani pencacahan pulsa telpon dengan fasilitas lebih dari sekedar mencacah pulsa, tetapi membutuhkan peralatan bantu. Kemampuan akhir pencacahan pulsa telpon dengan mikroprosesor Z-80 lebih banyak ditentukan oleh peralatan bantunya.