Profil Peternak Plasma Ayam Broiler yang Tergabung pada Kelompok Ternak dan Individu di Kabupaten Sleman Yogyakarta
Main Authors: | Kusumastuti, Tri Anggraeni, Widiati, Rini, Andarwati, Siti |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/278079/1/Tri%20Anggraeni%20K%20et%20al_2018_Profil%20Peternak%20Plasma_Prosiding%20Semnas%20Hasil%20Penelitian%20Sosial%20Ekonomi%20Pertanian.pdf https://repository.ugm.ac.id/278079/ |
Daftar Isi:
- Ayam broiler sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani. Faktor input yang mendukung usaha peternakan meliputi modal, bahan baku dan sumberdaya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peternak ayam broiler , karakteristik usaha serta pilihan peternak masuk pada kelompok ternak atau individu. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sleman sebagai sentra produksi ayam broiler di Yogyakarta. Sampel lokasi di 3 kecamatan yaitu Pakem, Cangkringan dan Ngemplak. Penentuan jumlah sampel secara purposive sebanyak 75 responden masing-masing sebanyak 30 peternak yang tergabung pada kelompok ternak dan 45 peternak individu. Analisis dilakukan secara deskriptifdan kuantitatif.Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pilihan peternak untuk masuk kelompok ternak atau individu digunakan Analisis Binomial Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak tergolong usia produktif, pendidikan setara SLTA, dan pekerjaan pokok sebagai peternak. Skala usaha berkisar 5000-7000 ekor/periode dengan lama pemeliharaan persiklus periode produksi antara 35-36 hari atau 6 periode / tahun dan masa pengosongan kandang 13-15 hari. Sistem pemeliharaan sebagian besar adalah open house , sistem permodalan bersumber dari kemitraan. Analisis Binomial Logistik menunjukkan bahwa skala usaha dan pendidikan non formal yaitu keikutsertaan pada pelatihan/kursus berpengaruh nyata terhadap pilihan peternak untuk masuk dalam kelompok ternak atau individu (p<0,05).Nilai Odd Ratio menunjukkan rasio peluang skala usaha pada peternak yang tergabung dalam kelompok lebih tinggi 1 kalinya dibandingkan sistem individu sedangkan pendidikan non formal pada kelompok peternak 1,86 kali lebih tinggi dari peternak sistem individu. Hal ini menunjukkan bahwa peternak yang tergabung pada kelembagaan memperoleh banyak manfaat dari sisi informasi harga , komunikasi, dan wawasan pengetahuan.