Level Optimum dan Batas Toksis Pemberian Daun Ketela Pohon sebagai Pakan Ternak Domba yang Dipelihara Tradisional
Main Author: | Baliarti, Endang |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Peternakan UGM
, 1987
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/277662/1/Endang%20Baliarti_Level%20optimum%20dan%20batas%20toksis%20pemberian%20daun%20ketela%20pohon%20sebagai%20pakan%20ternak%20domba%20yang%20dipelihara%20tradisional_1987.pdf https://repository.ugm.ac.id/277662/ |
Daftar Isi:
- Daun Ketela pohon, ubi kayu, singkong atau cassava (Manihot utilisima Pohl) merupakan salah satu sisa hasil limbah pertanian yang cukup berpotensi baik kualitas maupun kuantitasnya sebagai bahan pakan ternak ruminan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari level optimum dan batas toksis pemberian daun ketela pohon pada ternak domba. Untuk keperluan tersebut digunakan 15 ekor ternak domba turunan DEG, jantan berumur kurang lebih 7 bulan. Ternak dibagi menjadi 6 kelompok : masing-masing 3 ekor untuk kelompok dengan perlakuan 0 persen, 25 persen dan 50 persen daun ketela pohon segar. Selebihnya masing-masing 2 ekor untuk kelompok ternak yang diberi pakan 70 persen, 85 persen dan 100 persen daun ketela. Sebagai ransum dasar adalah rumput gajah (Pennisetum purpureun). Selama waktu penelitian konsumsi pakan serta berat badan ternak. Pada akhir penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap contoh darah ternak yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi BK, protein serta TDN kelompok dengan 50 persen daun ketela jauh lebih tinggi (p<0,01) bila dibandingkan dengan kelompok yang diberi 0 persen dan 25 persen daun ketela. Akan tetapi efisiensi pakan kelompok 50 persen daun ketela nyata lebih rendah (p<0,05) dibanding kedua kelompok yang lain. ADG yang dicapai ketiga kelompok tersebut tidak berbea nyata. Percobaan pada kelompok ternak yang diberi 70 persen, 85 pesen dan 100 persen daun ketela menunjukkan bahwa ketiga kelompok tersebut tidak berbeda nyata dalam hal konsumsi maupun efisiensi pakannya. Pemberian lebih dari 70 persen menimbulkan gangguan pertumbuhan. Kandungan sianid dan thiocyanat darah meningkat dengan meningkatnya daun ketela. Disimpulkan bahwa level optimum pemberian daun ketela adalah sebanyak 25 persen dari BK pakan. batas tksin dicapai pada level konsumsi sianid lebih dari 21,2 ppa/kg berat badan.