Analisis Indeks Kerentanan Seismik dan Percepatan Tanah Maksimum Berdasarkan Model Vs30 USGS di Kabupaten Kulon Progo

Main Authors: Maulana, Arief Rachman, Kiswanti, Sri, Arwa, Faricha Yuna, Purwanta, Purwanta, Wibowo, Nugroho Budi
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/276337/1/G032UNO.pdf
https://repository.ugm.ac.id/276337/
Daftar Isi:
  • Kulonprogo merupakan wilayah di kawasan perbukitan Menoreh yang memiliki potensi bencana yang cukup kompleks. Efek sekunder dari gempabumi tektonik yang terjadi di selatan Yogyakarta merupakan salah satu potensi bencana tersebut. Faktor geologi Kulonprogo yang tersusun atas Dataran Alluvium di wilayah selatan berpotensi memperbesar efek gelombang seismik yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemodelan Indeks Kerentanan Seismik (Kg) dan Percepatan Tanah Maksimum (PGA) di Kulonprogo berdasarkan data Vs30 USGS dan persamaan empiris Amplitudo. Pemodelan tersebut menggunakan sampel grid data Vs30 USGS sebanyak 5.490 grid dan input parameter Gempabumi Yogyakarta 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Kerentanan Seismik di Kulonprogo bervariasi antara 3,06 – 7,29 dan Percepatan Tanah Maksimum antara 25,63 – 49,31 gal. Potensi risiko tertinggi berdasarkan Indeks Kerentanan Seismik dan Percepatan Tanah Maksimum meliputi wilayah Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dengan Formasi yang mendominasi adalah Dataran Alluvium. Sedangkan wilayah dengan potensi terendah berada di wilayah Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang dengan Formasi Kebo Butak, dan Andesit.