Identifikasi Bawah Permukaan di Area Sekitar Episenter Gempabumi Solok Selatan 28 Februari 2019 Menggunakan Data Anomali Gravitasi
Main Authors: | Kurniawan, Sigit Eko, Sania, Ismi Rohmatus |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/276336/1/G018UNE.pdf https://repository.ugm.ac.id/276336/ |
Daftar Isi:
- Solok Selatan diguncang gempabumi merusak pada 28 Februari 2019. Gempabumi terkuat terjadi dengan magnitudo Mw5,3 dengan episenter pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT dan kedalaman 10 km. Gempabumi diakibatkan sesar mendatar menganan (dextral-strike slip fault) dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan serta belum diketahui namanya. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi bawah permukaan pada lokasi 101,475 BT ‒ 101,875 BT dan 1,675 LS ‒ 1,300 LS menggunakan data medan gravitasi bumi. Data medan gravitasi bumi diperoleh dari satelit Global Gravity Model plus (GGMplus) dari Western Australian Geodesy Group di Curtin University dan diolah menggunakan metode First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Kedua metode tersebut digunakan untuk menunjukkan batas struktur geologi penyebab anomali dan memunculkan efek dangkal anomali dari pengaruh regionalnya. Setelah itu dilakukan interpretasi terhadap pemodelan inversi 3-D bawah permukaan di sekitar episenter gempabumi. Hasil pemodelan dibandingkan menggunakan data ditribusi episenter gempabumi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) dan peta geologi. Hasil pemodelan gravitasi menunjukan adanya kelurusan sesar di sekitar episenter gempabumi Solok Selatan dengan jurus sesar Barat laut-Tenggara yang bersesuaian dengan sebaran epicenter gempabumi dan data geologi Solok Selatan.