ANALISIS TRANSVERSE ELECTRIC DAN TRANSVERSE MAGNETIC PADA DATA MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI ARJUNO-WELIRANG
Main Authors: | Luckytasari, Nadia Putri, Cancerio, Catur Rizkillah, Fitri, Waindini Nur |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departemen Teknik Geologi
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/275731/1/C012UNO.pdf https://repository.ugm.ac.id/275731/ |
Daftar Isi:
- Metode Magnetotelurik adalah metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahuidistribusi nilai resistivitas batuan di bawah permukaan bumi dengan menggunakan prinsipdari persamaan Maxwell. Penelitian ini menggunakan data sekunder metode magnetoteluriksebanyak 1 lintasan dengan 16 titik pengukuran yang membentang dari arah barat – timurdan berada di daerah panas bumi Arjuno Welirang dengan tipe sistem panas bumi vulkanik. Didaerah manifestasi panas bumi Arjuno Welirang dengan tipe sistem panas bumi vulkanik.Hasil pengolahan dan analisis data magnetotelurik kemudian diinversi untuk mengetahuipemodelan distribusi resistivitas bawah permukaan. Pada penelitian ini membahassensitivitas dari mode transverse electric (mode TE) dan mode transverse magnetic (modeTM) serta identifikasi sistem panas bumi daerah penelitian. Hasil pengolahan data denganmenggunakan mode TE memiliki sensitivitas yang baik dalam memetakan resistivitas rendah(konduktif) secara lateral sedangkan pada mode TM memiliki sensitivitas yang baik dalammemetakan resistivitas tinggi secara vertikal. Hasil inversi dengan mode TE tidakmenunjukkan adanya struktur pada daerah penelitian, sedangkan hasil inversi dengan modeTM menunjukkan adanya struktur yang diperkirakan berupa sesar. Sistem panas bumi yang teridentifikasi berada pada Formasi Gunung Api Arjuno – Welirang (Qvaw). Lapisan batuanpenudung (cap rock) dengan nilai resistivitas 7 – 12 Ωm setebal 2000 m yang diperkirakanberasal dari Lava Muda Produk Welirang (Qlw) dan Lava Arjuno (Qlar). Lapisan reservoirdengan nilai resistivitas 13 – 65 Ωm setebal 500 m yang diperkirakan sebagai Aliran PiroklastikArjuno Welirang (Qapaw). Lapisan heat source dengan nilai resistivitas 70 – 300 Ωm setebal3000 m yang diperkirakan berasal dari Lava Pra Arjuno Welirang (Qlaw). Kontras resistivitaspada resistivitas rendah yang diduga sebagai Sesar Padusan.