Penggunaan Kayu sebagai Tanda Penguburan di Kecamatan Dlingo Bantul: Tinjauan terhadap Aspek Bentuk
Main Author: | Atmosudiro, Sumijati |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada
, 1988
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/275597/1/nurhayati_201309211_Sumijati%20Atmosudiro%20mulai%20%2061.pdf https://repository.ugm.ac.id/275597/ |
Daftar Isi:
- Berbagai sistem penguburan telah dikenal di Indonesia sejak masa prasejarah dan berlangsung terus hingga masa sekarang. Sistem-sistem penguburan yang berasal dari masa prasejarah, berbeda dengan sistem-sistem penguburan dari masa Hindu-Budha maupun Islam. Perbedaan sistem-sistem penguburan tersebut, selain disebabkan oleh faktor kepercayaan,dipengaruhi pula oleh taktor keadaan geografis setempat. Di dalam kehidupan masyarakat Dlingo yang sebagian besar adalah pemeluk agama Islam, dikenal sistem penguburan yang agak berbeda dengan sistem penguburan Islam pada umumnya· Perbedaan tersebut terletak pada kebiasaan untuk menandai makam dengan tanda-tanda penguburan dari kayu. Tanda-tanda penguburan kayu di daerah Dlingo mempunyai bentuk yang bervariasi dan seringkali diberikan secara berlebihan. Pemberian tanda penguburan secara berlebiban adalah suatu tindakan yang dilarang dalam agama Islam. Melalui pendekatan aspek lingkungan geografiss dan sosiologis serta kepercayaan masyarakat setempat, maka dapat diungkapkan beberapa hal yang berkaitan dengan bentuk-bentuk tanda penguburan tersebut. Munculnya kebiasaan penggunaan tanda penguburan dari kayu di daerah Dlongo tampaknya dipengaruhi oleh faktor lingkungan geografis daerah setempat. Sedangkan aspek sosiologis dan kepercayaan masyarakat setempat, tampaknya telah mempengaruhi munculnya praktek-praktek pemberian tanda penguburan secara berlebihan. Pada masa sekarang kebiasaan tersebut sudah mulai memudar yang disebabkan karena pengaruh masuknya agama Islam Muhammadiyah dan sulitnya memperoleh bahan kayu serta karena pengaruh modernisasi.