Optimalisasi Penjadwalan Proyek Pembangunan Stasiun Kutablang Dengan Metode Project Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM)
Main Authors: | Akbar, Farhan Jordan, Mahachandra, Manik, Handayani, Naniek |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/275375/1/Optimalisasi%20Penjadwalan%20Proyek%20Pembangunan%20Stasiun%20Kutablang%20Dengan%20Metode%20Project%20Evaluation%20and%20Review%20Technique%20%28PERT%29%20dan%20Critical%20Path%20Method%20%28CPM%29.pdf https://repository.ugm.ac.id/275375/ http://senti.ft.ugm.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berhubungan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi keinginan para stakeholder. PT Bintang Leo Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dan konsultan. Perusahaan mendapat masalah dalam waktu penyelesaian proyek Stasiun Kutablang yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh Utara karena waktu penyelesaian tidak sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan metode lintasan kritis, PERT, perhitungan waktu dan biaya proyek, serta analisis penyebab keterlambatan proyek menggunakan Fishbone dan Tree Diagram. Dari penelitian yang telah dilakukan, peluang keberhasilan proyek sebesar 95,15% dengan waktu penyelesaian jika dipercepat menjadi 189 minggu dari jadwal perusahaan yaitu 230 minggu jika semua kondisi dalam keadaan ideal. Setelah menemukan akar masalah menggunakan fishbone, rekomendasi perbaikan penjadwalan yang diusulkan dengan diagram pohon, seperti manajemen proyek mengikuti SOP, mempelajari data historis, penerapan sistem reward dan punishment bagi karyawan, negosiasi dengan pemerintah agar mengizinkan tenaga kerja non lokal, melakukan pengawasan lebih maksimal, dan pemfokusan kerja karyawan.