Optimasi Desain Terasi HTGR 150 MWt dengan Variasi Geometri Teras dan Pengayaan Uranium
Main Authors: | Indratoro, Ganjar Putro, Setiadipura, Topan, Agung, Alexander |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/275195/1/Paper%20Ganjar%20lengkap.pdf https://repository.ugm.ac.id/275195/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat Ekonomi ASEAN memberikan peluang pasar bebas di ranah ASEAN. Biaya produksi listrik yang rendah akan meningkatkan daya saing produk. Salah satu solusinya ialah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Faktor keselamatan, keamanan, dan efisiensi menjadi pertimbangan untuk menentukan jenis reaktor nuklir yang akan dibangun. Salah satu jenis reaktor yang menarik untuk dikembangkan adalah High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR) pebble bed. Bahan bakar HTGR yang digunakan pada penelitian ini adalah uranium oksida (UO2). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain teras reaktor yang optimal pada daya 150 MWt. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan analisis neutronik pada kondisi teras ekulibrium sehingga didapatkan parameter-parameter teras optimal, yaitu nilai burn up, distirbusi daya, dan fuel residence time. Penelitian ini memvariasikan geometri teras dan pengayaan bahan bakar. Radius teras berkisar dari 1 hingga 1,5 meter dengan kenaikan 0,1 meter, sedangkan pengayaan bahan bakar berkisar dari 7% hingga 10% dengan kenaikan 0,5%. Setiap variasi radius, dilakukan penyesuaian ketinggian teras agar volume teras dapat terjaga tetap. Sebagai penunjang keakuratan data, dilakukan pula variasi pass untuk melihat distribusi daya di dalam teras reaktor. Dalam pelaksanaan penelitian ini, digunakan simulasi pemrograman komputer Pebbed6 Code. Dengan radius dan ketinggian teras reaktor sebesar 1,5 meter dan 6,63 meter serta pengayaan bahan bakar sebesar 10% didapatkan kondisi teras reaktor optimal pada power density sebesar 3,2 Watt/cc. Terlihat dari hasil olahan data pada geometri dan pengayaan bahan bakar ini, fuel residence time sebesar 2096 hari dan daya maksimal terletak pada titik 301,4 secara aksial.