INTEGRASI POTENSI TANAH EKSPANSIF, DAYA DUKUNG TANAH, DAN CURAH HUJAN TERHADAP TINGKAT KESTABILAN LERENG DAN INFRASTRUKTUR DI UNIVERSITAS PADJADJARAN, JATINANGOR, JAWA BARAT

Main Authors: Arum Wicaksana, Kintan Adelia, Perwira Adi, Gilang, Rahmola, Wiryadi Rizkiputra, Zakaria, Zulfialdi
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Departemen Teknik Geologi , 2018
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/274773/1/OHT-3_PENATAAN%20SUNGAI%20MEANDER%20CILIWUNG%2C%20SEGMEN%20LENTENG%20AGUNG%2C%20KECAMATAN%20JAGAKARSA%2C%20DKI%20JAKARTA.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274773/
Daftar Isi:
  • Wilayah Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Jawa Barat terletak di dekat lereng Gunung Manglayang dengan kestabilan lereng pada kondisi tertentu dan pembangunan infrastruktur yang tinggi dalam hal ini adalah jalan. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji literatur yang membahas aspek geologi teknik daerah Universitas Padjadjaran. Kemudian dilakukan korelasi dari beberapa data seperti sifat tanah ekspansif, daya dukung tanah, dan korelasi curah hujan terhadap faktor keamanan (FS), yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng dan kondisi jalan daerah Universitas Padjadjaran pada saat kondisi tertentu. Hubungan peningkatan curah hujan yaitu terhadap nilai FS. Semakin tinggi curah hujan maka nilai FS akan semakin rendah. Pada penelitian tercatat nilai FS terendah yaitu 0.899 pada saat curah hujan 250 mm. Sedangkan semakin rendah curah hujan maka nilai FS akan semakin tinggi. Pada penelitian tercatat nilai FS tertinggi yaitu 1.463 pada saat curah hujan 10 mm. Kemudian nilai daya dukung tanah yang diizinkan (qa) tertinggi yaitu 6,31 ton/m2. Sedangkan nilai daya dukung tanah yang diizinkan (qa) terendah yaitu 2,12 ton/m2. Selanjutnya Potensi tanah ekspansif wilayah bagian utara penelitian lebih tinggi dibanding wilayah bagian selatan. Berdasarkan data dapat disimpulkan jika potensi tanah ekspansif kurang aktif, curah hujan <78.95, FS > 1.25, maka kondisi kestabilan lerengnya adalah stable. Jika potensi tanah ekspansif sedang, curah hujan 78.95 <PPT< 116.33, dan FS 1.07 <FS< 1.25, maka kondisi kestabilan lereng adalah critical. Jika potensi tanah ekspansif aktif, curah hujan >116.33, FS <1.07, maka kondisi kestabilan lereng adalah unstable. Implikasi terhadap infrastruktur yaitu kondisi keamanan dan potensi kerusakan jalan yang ada di Unpad. Kata Kunci : curah hujan, daya dukung tanah, tanah ekspansif, universitas padjadjaran