Analisa In-Situ Stress dan Regim Tegasan dalam Analisis Geomekanik untuk Penentuan Lebar Mud Weigh Window yang Aman dan Studi Awal Perkehan Hidrolik serta Drilling Assessment pada Suatu Formasi
Main Authors: | Prianda, Satrio, K., David Alfons |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departemen Teknik Geologi
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/274750/1/PBB-3_ANALISA%20IN-SITU%20STRESS%20%20DAN%20REGIM%20TEGASAN%20DALAM%20ANALISIS%20GEOMEKANIK%20UNTUK%20PENENTUAN%20LEBAR%20MUD%20WEIGH%20WINDOW%20YANG%20AMAN%20DAN%20STUDI%20AWAL%20PERKEHAN.pdf https://repository.ugm.ac.id/274750/ |
Daftar Isi:
- Pada perkembangan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia geomekanik reservoir. analisa geomekanik yang dilakukan adalah dengan analisa regim tegasan dari data sumur. Latar belakang analisa geomekanik untuk mengurangi risiko dan studi kestabilan sumur pemboran. Dengan diketahui regim tegasan , dapat diketahui lebar mud window dan perencanaan perekahan hidrolik. Studi analisa regim tegasan ini dilakukan pada formasi telisa,. Parameter utama yang ingin dicari dari analisa geomekanik adalah, SHmax , Shmin dan Sv . hasil akan dilakukan interpretasi regim tegasan dan penentuan lebar mud window. Data yang digunakan adalah data image Log untuk mendapatkan SHmax dari hasil picking , , data density Log untuk perhitungan Sv, data DT sonic untuk perhitungan tekanan pori dan penurunan empiris untuk Shmin. Data tekanan pori bisa didapatkan dari data FIT ( formation integrity test ) jika data FIT tersedia. model regim tegasan pada formasi Telisa didapatkan adalah model regim sesar normal. Image Log menunjukkan bahwa regim tegasan horizontal maksimum berarah northeast-southwest ini sesuai dengan adanya subduksi di masa sekarang di barat sumatera. Hasil analisa tekanan fluida menunjukan bahwa formasi ini tidak mengindikasikan adanya daerah overpressure sehingga risiko dari pemboran tidak terlalu tinggi. Dengan didapatkan bahwa regim tegasan maksimum adalah overburden stress, maka dapat dipastikan bahwa pada saat proses perekahan hidrolik , rekahan akan berpropagasi kearah vertikal dari sumur. dengan menggunakan asumsi bahwa lebar mud window selama proses pemboran adalah selisih antara tekanan pori dan tegasan horizonal minimum , pada formasi ini bisa dikatakan kategori aman dari risiko kickot atau washout Kata Kunci : rekahan hidrolik , regim tegasan , analisa geomekanik , formasi telisa