STUDI PETROLOGI BATUAN PEMBAWA FLUORIDA SEBAGAI STUDI PENDAHULUAN POTENSI FLUOROSIS DI DAERAH KARANGSAMBUNG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH

Main Authors: Fahmita, Rini, Harijoko, Agung, Setiawan, Nugroho Imam
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/274251/1/OVK-07.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274251/
Daftar Isi:
  • Secara geologis daerah Karangsambung tersusun oleh Kompleks Melange Luk Ulo yang merupakan hasil subduksi pada jaman Kapur (Cretaceous). Melange tektonik ini terdiri atas batuan metamorf, batuan mafik dan ultramafik, intrusi granitoid, serta batuan sedimen laut dalam yang terdapat dalam massa dasar lempung hitam. Batuan metamorf yang dijumpai di daerah ini adalah sekis mika yang memiliki potensi kandungan apatit, yang merupakan mineral pembawa fluorida (F), sehingga air tanah di daerah penelitian mempunyai potensi kandungan F yang tinggi. Hal ini berpotensi menjadi penyebab endemik gangguan kesehatan gigi dan tulang berupa fluorosis. Pengamatan visual menemukan beberapa orang yang memiliki gigi keropos dan berwarna kecoklatan sebagai indikasi penyakit fluorosis. Hasil survei pendahuluan menunjukkan bahwa air sumur yang digunakan sebagai sumber air minum warga mempunyai kandungan F sebesar 1.6 mg/L. Konsentrasi F ini sedikit melebihi ambang batas yang disarankan oleh WHO sebesar 1.5 mg/L. Untuk memahami kemungkinan sumber F di daerah Karangsambung maka dilakukan analisis petrografi pada 10 sampel batuan beku, sedimen, dan metamorf yang berpotensi memiliki kandungan F yang tinggi. Analisis petrografi mengindikasikan mineral-mineral apatit, biotit, muskovit, dan hornblende yang dijumpai pada batuan beku dan metamorf sebagai mineral utama pembawa fluorida, sehingga daerah ini memiliki potensi fluorida yang tinggi dalam air tanah. Kata kunci : fluorosis, fluorida, apatit, Karangsambung