APLIKASI KONSEP SIKUEN STRATIGRAFI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN TOTAL ORGANIC CARBON (TOC) PADA SERPIH FORMASI BELUMAI DAN BAONG BAWAH SEBAGAI POTENSI BATUAN INDUKDI LAPANGAN “DEWI”,CEKUNGAN SUMATERA UTARA

Main Authors: Susetia Yuda, Riko, Anggara, Ferian, Purnama2, Gema Wahyudi, Hatta, Murthala
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/274216/1/PSP-04.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274216/
Daftar Isi:
  • Cekungan Sumatera Utara merupakan cekungan belakang busurdengan hidrokarbon yang melimpah. Formasi yang berpotensi sebagai batuan induk selain Formasi Bampo adalah Formasi Belumai dan Baong Bawah (Pertamina BPPKA, 1995).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi konsep sikuen stratigrafi dan pengaruhnya terhadap kandungan total organic carbon (TOC) pada serpih Formasi Belumai dan Baong Bawah. Penelitian dilakukan berdasarkan data sumur, biostratigrafi, seismik dan geokimiayang dimiliki oleh PT. PERTAMINA Hulu Energi. Terdapat 12 sumur yang digunakan yaitu sumur WWP-1, DNC-1, RSY-1, TB-1, TB-2, TB-3, TB-4, BOP-1, BOP-2, MDN-1, DW-1, dan TP-1. Datasumurdigunakan untuk menentukan fasies pengendapan dan pola penumpukan vertikal kemudian dikombinasikan dengan biostratigrafi untuk dilakukan korelasi kronostratigrafi. Data geokimia yang digunakan adalah TOC.Hasil yang didapatkan adalah Formasi Belumai terbentuk ketika fase muka air laut relatif konstan yang dicirikan oleh keterdapatan highstand system tract (HST) pada lingkungan paparanlereng benua danmemiliki kandungan TOC 0,66-3,64% (rerata 1,66%).Formasi Baong Bawah terbentuk ketika fase transgresi yang dapat diidentifikasi oleh keterdapatan transgressive system tract (TST) pada lingkungan laguna, paparan-lereng benua dan memiliki kandungan TOC 0,6-3,85% (rerata 1,72%). Fasies serpih Belumai dan Baong Bawah didominasi oleh komposisi karbonatan dan menempati urutan ketiga dari pengelompokan litofasies (Slatt dkk., 2011) dengan kandungan material organik tergolong cukup.Hasil tersebut menunjukkan kandungan TOC semakin meningkat saat transgresi yang membentuk TST dengan karakteristik TOC cenderung merata. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa aplikasi konsep sikuen stratigrafi dapat menentukan kandungan TOC yang paling optimal pada batuan induk yaitu ketika fase transgresi hingga mencapai maksimum yang dapat diidentifikasi oleh keterdapatan TST. Kata kunci: sikuen stratigrafi, total organic carbon, batuan induk, Formasi Belumai, Formasi Baong Bawah