KARAKTERISTIK MINERAL BIJIH PADA BATUAN ULTRAMAFIK DI DAERAH LATAO, KOLAKA UTARA, PROPINSI SULAWESI TENGGARA

Main Authors: Sufriadin, Sufriadin, Widodo, Sri, Thamrin, Meinarni
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/274153/1/OMP-02.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274153/
Daftar Isi:
  • Batuan ultramafik blok Latao terletak di pantai barat lengan tanggara Sulawesi. Wilayah ini merupakan bekas konsesi pertambangan PT. Vale Indonesia (dahulu bernama PT. INCO) dengan target utama adalah kromit. Akan tetapi sebelum wilayah ini dikembalikan ke negara, PT. Vale Indonesia justru mengubah target eksplorasi menjadi endapan nikel sulfida. Dengan adanya beberapa indikasi keterdapatan mineral bijih pada daerah tersebut, maka tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui karakteristik mineral-mineral opak yang meliputi tekstur, jenis dan kelimpahannya sebagai basis dalam memprediksi faktor-faktor yang mengendalikan proses pembentukannya serta prospeknya sebagai sumber bahan tambang logam di Indonesia. Metode analisis yang diterapkan meliputi analisis mikroskopis dan XRD. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa batuan ultramafik sebagai host rock mineral bijih telah mengalami proses serpentinisasi dengan tingkat menengah hingga sangat tinggi. Mineral-mineral bijih yang teridentifikasi meliputi kromit, magnetit, Ni-sulfida (pentlandite, heazlowodite), paduan Ni-Fe (awaruite) dan Fe dan Cu- sulfida (phyrite dan calcophyrite). Magnetit merupkan mineral yang memiliki kelimpahan tertinggi disusul oleh kromit, Ni-sulfida, paduan Ni-Fe dan Fe sulfida. Magnetit terdapat dalam bentuk kristal tunggal, ubahan spinel pada rim dan urat-urat tipis pada serpentin. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi proses pembentukan mineral bijih adalah kondisi redoks, fugasitas sulfur dan oksigen dan temperatur fluida selama proses serpentinisasi. Kata kunci : kromit, nikel sulfida, magnetit, serpentinisasi.