ANALISIS KEJADIAN LONGSOR DUSUN TANGKIL, KECAMATAN PULUNG, MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TRIGRS v2

Main Authors: Arrisaldi, Thema, Munir, M. Dedi, Iswardoyo, Jati
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/274113/1/PHT-11.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274113/
Daftar Isi:
  • Longsor terjadi di Dusun Tangkil, Desa banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo pada tanggal 1 April 2017 melenan sekitar 30 korban jiwa.Beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya longsor di daerah ini adalah kelerengan, kondisi litologi, densitas rapat sungai, tataguna lahan, dan curah hujan. Dalam menganalisis kejadian longsor ini digunakan menggunakan dua metode yaitu analytical hierarchy process (AHP) dan TransientRainfallInfiltration andGrid-Based RegionalSlope-Stability (TRIGRS).Metode AHP menggunakan 5 parameter yang di olah dengan software ArcMap. Sedangkan metode simulasi menggunakan TRIGRS v2 menggunakan data digital elevation model (dem), tekanan air tanah, kadar air volumetrik residual, kadar air volumetrik jenuh, variabel kemiringan, intensitas hujan, kedalaman infiltrasi, difusivitas, jenis tanah, dan kadar air volumetrik. Metode AHP menunjukan bobotkelerengan dan kondisi litologi memliliki besar bobot yang sama yaitu 34, 27 %, tataguna lahan dan densitas rapat sungai memiliki bobot sebesar 12,95 % dan untuk curah hujan sebesar 5,56 % dengan besaran nilai CI sebesar 0.15%.Hasil pembobotan menunjukan daerah Dusun Tangkil terletak pada dearah dengan ancaman gerakan tanah sedang hingga ancaman gerakan tanah tinggi.Sedangkan berdasarkan simulasi TRIGRS v2 menunjukan hujan yang terjadi 4 hari sebelum longsor terjadi memicu longsor tersebut. Kata Kunci : Longsor, TRIGRS, AHP, Ponorogo, Pulung