HIDROGEOKIMIA LEPASAN AIRTANAH BAWAH LAUT PANTAI GUNUNGKIDUL, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Main Authors: | Sekar Rianda, Adelide Asriati, Eka Putra, Doni Prakasa, Surya Atmaja, Rilo Restu |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/274109/1/OHT-08.pdf https://repository.ugm.ac.id/274109/ |
Daftar Isi:
- Sistem aliran bawah tanah di daerah karst, membuat pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Gunungkidul menjadi sulit. Lepasan Airtanah Bawah Laut (LATBL) yang diduga muncul di Pantai Gunungkidul, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta apabila dikelola dengan baik dapat menjadi sumber air alternatif daerah pesisir. Obyek penelitian utama merupakan LATBL yang muncul di Pantai Ngobaran, Pantai Ngrenehan, Pantai Baron, dan Pantai Ngrumput. Karakterisasi dan pembuatan model konseptual dari LATBL yang muncul di setiap pantai merupakan tujuan dari penelitian. Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data primer berupa ketinggian muka airtanah, keadaan fisik airtanah, dan kandungan ion mayor yang didapat dari analisis hidrogeokimia. Data sekunder berupa data geologi dan geomorfologi yang kemudian digunakan untuk membuat model konseptual dari setiap LATBL. LATBL Pantai Ngobaran memiliki kandungan ion dominan yakni ion kalsium dan bikarbonat, fasies alkaline earth water, predominantly hydrogen carbonate dan akuifernya mengalami freshning. LATBL Pantai Ngrumput memiliki kandungan ion dominan yakni ion natrium dan klorida, fasies alkaline water, predominantly chloride, serta akuifernya mengalami freshning-salinization. LATBL Pantai Ngrenehan memiliki kandungan ion dominan yakni ion natrium dan klorida, fasies alkaline water, predominantly chloride serta akuifernya mengalami salinization. Lepasan airtanah Pantai Baron memiliki kandungan ion dominan yakni ion kalsium dan bikarbonat, fasies alkaline earth water, predominantly hydrogen carbonate, serta akuifernya mengalami freshning. Lepasan airtanah pada Pantai Baron kemudian tidak diklasifikasikan sebagai LATBL karena lokasinya yang tidak berada di bawah muka air laut. Model konseptual di Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngrumput merupakan LATBL dengan resirkulasi air laut dan Pantai Ngobaran merupakan LATBL tanpa resirkulasi air laut.