Kinerja Anak Kambing Bligon Setelah Introduksi Pejantan Unggul di Kelompok Ternak Purwo Manunggal, Gunungkidul
Main Authors: | Widi, Tri Satya Mastuti, Baliarti, Endang, Ariyanti, Febri, Ngadiono, Nono, Budisatria, I Gede Suparta, Panjono, Panjono, Yulianto, Muhamad Danang Eko |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Hewan UGM
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.ugm.ac.id/273829/1/Jurnal%20Saint%20Veteriner%20%28TSM%20dkk%29.pdf https://repository.ugm.ac.id/273829/ https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/issue/view/2633/showToc |
Daftar Isi:
- Kambing telah banyak dibudidayakan oleh peternak rakyat seperti yang ada di Gunung Kidul. Peternak di daerah ini telah memiliki akses untuk dapat menjual kambing ke pasar. Namun, peternak yang memelihara kambing lokal berjenis Bligon perlu meningkatkan produktivitas kambing miliknya. Penelitian dilakukan dengan memperkenalkan kambing pejantan unggul agar dapat diketahui produktivitas keturunan kambing hasil persilangan. Penelitian dilakukan pada 19 anak kambing hasil perkawinan kambing Bligon dan 28 ekor anak kambing hasil perkawinan kambing Bligon dengan pejantan unggul (kambing Peranakan Etawa/PE). Data yang diamati adalah bobot lahir, bobot sapih, pertambahan bobot badan harian (PBBH), ukuran tubuh anak kambing pra-sapih. Berat lahir dan berat pra-sapih kambing persilangan lebih tinggi daripada kambing Bligon namun tidak berbeda nyata. Pertambahan bobot badan harian kambing persilangan lebih tinggi daripada kambing Bligon. Ukuran tubuh prasapih kambing persilangan lebih tinggi daripada kambing Bligon dalam hal lingkar dada, tinggi gumba dan panjang badan. Produktivitas pra-sapih anak kambing hasil persilangan dengan pejantan PE memiliki variasi yang cukup tinggi. Perbaikan sistem perkawinan secara berkelanjutan sangat diperlukan, didukung juga dengan manajemen pemeliharaan kambing yang baik