PENGARH KEASAMAN TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI ASAM HUMAT TINJA SAPI UNTUK KADMIUM(II) DAN SENG(II)

Main Authors: Amelia, Handayani Burhan, Bambang, Rusdiarso, Sri Juari, Santoso
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/273610/1/2016-UNS.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273610/
Daftar Isi:
  • Asam humat tinja sapi (AHTS) tercatat memiliki kemampuan yang baik sebagai adsorben logam yang murah dan lebih green. Kemampuan adsorben AHTS dalam mengadsorpsi logam-logam pencemar air, seperti kadmium(ll) dan seng(ll), dipelajari dengan memperhatikan keasaman medium adsorpsi. Kondisi keasaman medium adsorpsi akan mempengaruhi spesi ion logam dan situs aktif pada AHTS sehingga akan mempengaruhi interaksi yang terjadi antara ion logam dan AHTS. Variasi keasaman dilakukan dengan menginteraksikan AHTS terhadap ion logam kadmium(ll) dan seng(ll) selama 30 menit pada pH 2, 3, 4, 5, dan 6. Hasil menunjukan pada pH 2, jumlah ion logam teradsorpsi relatif kecil, hal ini dikarenakan adanya tolakan elektrostatis antara ion logam dengan permukaan AHTS yang bermuatan positif. Konsentrasi kadmium(ll) dan seng(ll) yang teradsorpsi pada AHTS meningkat seiring dengan kenaikan pH dan optimum pada pH 5. Kondisi ini terkait dengan peningkatan keaktifan gugus-gugus fungsi AHTS akibat proses deprotonisasi sehingga permukaan AHTS lebih bermuatan negatif. Penurunan konsentrasi ion logam teradsopsi terjadi pada pH 6. Hal ini diduga adanya kompetisi antara situs aktif AHTS dengan ion hidroksida dalam mengikat ion kadmium(ll) dan seng(ll). Dugaan lain adalah adanya peningkatan kelarutan AHTS pada pH alkali yang berimbas pada penurunan jumlah ion logam teradsorpsi