PEMANFAATAN Dioscorea spp. (Dioscoreaceae) OLEH MASYARAKAT DI KABUPATEN LUWUK DAN BANGGAI SULAWESI TENGAH:TELAAH ETNOBOTANI

Main Author: Purnomo, Purnomo
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/273560/1/Prosiding%20Seminar4%20Nasional%20Biologi%202010.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273560/
http://www.biologi.ugm.ac.id
Daftar Isi:
  • Umbi-umbian termasuk umbi dari Dioscorea spp. digunakan sebagai makanan berbasis karbohidrat Kebupaten Luwuk dan Banggai Kepulauan memiliki suku-suku yang mengkonsumsi umbi Dioscorea untuk kebutuhan sehari-hari. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi spesies, pemanfaatan, dan teknik penanaman (budidaya) tradisional tumbuhan tersebut Koleksi sampel Dioscorea spp. diawali dengan survey wawancara dilakukan terhadap penduduk asli di Kabupaten Luwuk dan Banggai Kepulauan, jenis, manfaat, dan teknik budidaya tradisional. Sampel tumbuhan berupa batang, daun, dan umbi dikoleksi sebanyak variasi yang ditemukan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk menentkan spesies. pemanfaatan, dan teknik budidaya tradisional tumbuhan tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua kabupaten tersebut di atas dihuni oleh 3 suku. suku Banggai di Kabupaten Banggai Kepulauan, Saloan di wilayah Kinton Kabupaten Luwuk, dan Balantak di Wilayah Buon Kabupaten Luwuk. Saat ini suku Banggai banyak bermigrasi ke Kabupaten Luwuk. Berdasarkan morfologi teridentifikasi 3 spesies Dioscorea, yaitu Dioscorea alata L. (Ubi banggai dengan 2 variasi warna dan bentuk umbi), D. esculenta L. (Ubi Opa' tidak bervariasi), dan D. cyllindrica L. (Ubi hutan). Ubi Banggai dimanfaatkan sebagai makanan pokok oleh Suku Banggai, Ubi Opak cenderung dimanfaatkan sebagai campuran sayur, dan ubi hutan dan gadung tidak dimanfaatkan karena beracun. Budidaya Ubi Banggai dilakukan di Banggai Kepulauan dan di Kabupaten Luwuk oleh penduduk migrant dari Suku Banggai. Penanaman memerlukan spesifikasi lahan miring, dengan membuat lubang tanam, memberi lanjaran sebagai media panjat, dan benih diambil dari ubi gantung {aerial tuber). Bentuk umbi dapat direkayasa dengan mengukir benih. Kata kunci: Ubi banggai, Dioscorea spp., Kabupaten Luwuk dan Banggai, Etnobotani